
Ilustrasi - Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Belawan Medan, Sumut. (Foto: LintasMedan/ist)

Medan, 26/12 (LintasMedan) – Perekonomian Sumatera Utara (Sumut) selama triwulan III/2015 tumbuh 5,08 persen atau mengalami perlambatan dibanding pencapaian triwulan II/2015 sebesar 5,13 persen.
Data yang dihimpun LintasMedan dari situs Bank Indonesia (www.bi.go.id), Sabtu, menyebutkan, perlambatan pertumbuhan ekonomi Sumut disebabkan belum pulihnya aktivitas perdagangan global serta masih lemahnya perekonomian domestik.
Kondisi tersebut tercermin pada semakin kecilnya nilai tambah dari triwulan II ke triwulan III (qtq) dibandingkan dengan periode yang sama pada beberapa tahun sebelumnya.
Namun, Bank Indonesia (BI) mencatat pencapaian pada triwulan laporan tersebut masih lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya mencapai 4,73 persen (yoy).
Dari sisi penggunaan, melambatnya perekonomian Sumut disebabkan oleh melambatnya aktivitas ekspor dan konsumsi yang meningkat tidak setinggi polanya.
Sementara itu, konsumsi pemerintah, investasi dan impor meningkat sesuai dengan polanya.
Dari sisi penawaran, perekonomian Sumut pada periode laporan tertekan oleh melambatnya kinerja kategori utama, yaitu kategori pertanian, perdagangan besar dan eceran, konstruksi serta transportasi dan pergudangan.
Sebaliknya, kategori industri pengolahan justru meningkat.
Tekanan inflasi Provinsi Sumuta pada triwulan III 2015 menurun dan berada dibawah inflasi Nasional.
Penurunan tekanan inflasi terjadi di seluruh kota sampel penghitungan IHK di Sumut dan seluruh komponen disagregasi inflasi.
Penurunan inflasi terjadi seiring melimpahnya pasokan komoditas utama seperti bawang merah dan cabai merah.
Selain itu, berbagai kebijakan pemerintah yang menjaga stabilnya harga BBM premium serta menurunkan tarif LPG 12 kg juga turut menjaga rendahnya tekanan inflasi.
BI memprediksi pertumbuhan ekonomi Sumut pada 2016 bisa lebih tinggi atau 5,1 persen dari 2015 yang diprediksi hanya sekitar 4,8 persen lebih.
Meski diprediksi naik, pertumbuhan ekonomi 2016 tetap lebih rendah dari target awal Pemerintah Provinsi Sumut 2015 sebesar 6,28 persen. (LMC-01)