
Irigasi di Panyabungan Mandailing Natal mengering.(Foto:LintasMedan/Irwan Arifianto)
Madina, 11/2 (LintasMedan) – Sudah hampir setahun irigasi di sepanjang Jalan Lintas Barat di Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) kering. Jika Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II membiarkannya, maka ratusan petani pastinya tidak bisa lagi bercocok tanam dan tentunya akan berdampak pada kehidupan mereka.
“Sudah dua periode mereka tidak bertani karena kondisi irigasi yang kering itu. Di sini mata pencarian masyarakat dominan bertani, akibatnya banyak yang sudah menganggur,” kata Ikmal, warga yang tinggal di kawasan itu, Sabtu (11/2).
Senada dengan pengakuan, Hamonangan (50 th), salah seorang petani yang kini tidak lagi pergi bertani dikarenakan tidak adanya air yang mengalir ke areal pertaniannya.
Mereka pun berharap kepada Bupati Madina, HM Jafar Sukhairi Nasution, untuk dapat mendorong BWS turun ke lokasi melihat permasalahan ini.
Sebelumnya, permasalahan ini diduga karena sampah. Sebab saat ditelusuri, banyak tumpukan sampah terlihat di sepanjang irigasi. Namun kata warga, awalnya tidak demikian, apalagi saat ini sudah banyak ditumbuhi ilalang.
Kepala Bidang Persampahan, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Madina, Jhon Amriadi Nasution, pun ketika berkunjungan ke lokasi, tidak menampik permasalahan itu, meski Ia juga meminta warga sadar untuk tidak membuang sampah di irigasi.