Medan, 28/6 (LintasMedan) : Kemunculan sosok Rahudman Harahap dalam berbagai kegiatan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi diperkirakan bisa memicu kecemburuan di kalangan fungsionaris parpol lain karena eks walikota Medan yang kini duduk sebagai pengurus Partai NasDem Sumut itu kerap terlihat dalam kegiatan resmi maupun tak resmi gubernur.
“Edy Rahmayadi sebagai pejabat publik sebaiknya membangun hubungan dengan jarak yang sama dengan pengurus parpol di Sumut,” kata kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sumut Muhri Fauzi Hafiz di Medan, Selasa.
Menurut mantan anggota DPRD Sumut ini, Edy Rahmayadi harus mampu merangkul segenap pengurus parpol guna mewujudkan kepentingan dan perbaikan kesejahteraan masyarakat Sumut secara umum.
Sayangnya, lanjut Muhri, cita-cita membangun hubungan harmonis dengan semua jajaran pengurus parpol terkesan belum konsisten diterapkan Edy Rahmayadi hingga saat ini.
Bahkan, ia menilai Edy Rahmayadi terkesan hanya merangkul segelintir pengurus dari parpol tertentu, di antaranya Rahudman Harahap dari DPW Partai NasDem.
“Sampai saat ini belum ada keterangan resmi dalam kapasitas apa Pak Rahudman Harahap selalu terlihat mendampingi Gubernur Sumut dalam kegiatan resmi maupun tidak resmi,” tuturnya.
Sebab, katanya, di era transparansi sekarang ini rakyat berhak mengetahui secara transparan dasar pertimbangan setiap pejabat publik termasuk gubernur dalam hal mengangkat maupun memposisikan birokrat dan non birokrat untuk mendukung kelancaran jalannya roda pemerintahan.
Terkait dengan non birokrat, sebut Muhri tentunya harus ada pertimbangan khusus ditinjau dari aspek kapabilitas, integritas, intelektualitas dan rekam jejak.
Oleh karena itu, Muhri berpendapat bahwa Edy Rahmayadi selaku pribadi penting memeriksa secara cermat rekam jejak setiap sosok non birokrat sebelum mereka dilibatkan sebagai teman diskusi.
Seperti diketahui Rahudman Harahap baru saja menjalani proses hukum akibat tersandung kasus korupsi saat menjabat sebagai Walikota Medan.(LMC-02)