
Medan, 10/8 (LintasMedan) – Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, memerintahkan jajarannya untuk mengirimkan bantuan alat kesehatan (alkes) dari Yayasan Budha Tzu Chi Indonesia ke Sumatera Utara (Sumut) melalui Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (10/8).
Kepala Bidang Penerangan Umum Pusat Penerangan TNI, Kolonel Laut (Khusus) Edys Riyanto, dalam siaran persnya, mengatakan, pengiriman bantuan itu dengan menggunakan satu pesawat transport C-130 Hercules TNI AU yang lepas landas dari Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta menuju Lanud Soewondo Medan, Selasa (10/8).
Pesawat transport C-130 Hercules 31 tersebut membawa 100 alat konsentrator oksigen dan 2.000 unit selang nasal cannula.
Kasdam I Bukit Barisan Brigjen TNI Didied Pramudito mewakili Panglima TNI kemudian menyerahkan paket bantuan alkes tersebut kepada Pemprov Sumut yang diterima langsung oleh staf ahli Gubernur Sumut bidang Ekonomi dan Keuangan Agus Tripriyono serta Plt Kadiskes Sumut Aris Yudhariansyah.
Penyerahan itu turut disaksikan oleh Wakapolda Sumut, Brigjen Dadang Hartanto, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting, Danlanud Suwondo Kolonel Pnb. JH Ginting serta Wali Kota Medan Bobby Nasution.
“Saya sampaikan tadi, pesawat Hercules ini tadi take off dari Bandara Halim kurang lebih jam 10.00 WIB tadi ke Sumatera Barat menyerahkan bantuan yang sama dari panglima TNI kepada Gubernur Sumbar atau kepada Pemerintah Provinsi Sumbar,” kata Kasdam I BB.
Staf Ahli Gubernur Sumut bidang Ekonomi dan Keuangan, Agus Tripriyono mengatakan pihaknya telah menerima bantuan oksigen konsentrator dari Panglima TNI sebanyak 100 unit.
“Bantuan ini nantinya bakal disebar ke 32 kabupaten kota di Sumut dan beberapa rumah sakit yang ada di wilayah Medan di luar yang dikelola Pemko Medan,” ujarnya.
Sementara itu, Plt Kadinkes Sumut Aris Yudhariansyah mengatakan saat ini oksigen di Sumut dalam kondisi aman. Nantinya, oksigen konsentrator ini untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi lonjakan.
“Kebutuhan rumah sakit terkait dengan oksigen kita juga masih baik, mulai dari keterisian tabung oksigen hingga regulatornya masih tersedia. Jadi ini hanya untuk menambah seandainya terjadi lonjakan kita butuhkan elektrik oksigen konsentrator seperti itu,” ucap Aris. (LMC-03/Dtc)