Medan, 1/12 (LintasMedan) – Sikap individualis yang mengakar dalam diri Gen Z menjadi tantangan signifikan dalam meningkatkan kepedulian mereka terhadap lingkungan sosial.Banyak dari mereka lebih terfokus pada dunia pribadi dan digital, sehingga sering kali mengabaikan isu-isu penting yang dihadapi masyarakat, termasuk kesulitan yang dialami pedagang kecil di Kota Medan. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan upaya kolaboratif yang dapat menyatukan generasi muda agar lebih peka dan responsif terhadap kebutuhan komunitas di sekitarnya.
Keberadaan komunitas-komunitas sosial yang kini mulai muncul menjadi solusi yang efektif dalam menghadapi tantangan kepedulian sosial di kalangan Gen Z. Salah satu komunitas yang aktif dalam melibatkan anak muda atau yang akrab disebut dengan Gen Z untuk terlibat dalam aksi sosial adalah Heartbound. Komunitas ini didirikan pada Maret 2024 oleh Kevin Ricardo dkk sebagai pelopornya. Melalui berbagai aksi sosial yang rutin dilakukan, Heartbound mendorong Gen Z untuk berkolaborasi dan memberikan kontribusi langsung demi menciptakan perubahan positif di Kota Medan.
Komunitas Heartbound menerapkan konsep yang sederhana namun memiliki dampak besar bagi para penerima bantuannya. Dengan menerapkan konsep memberi dan menerima, komunitas ini berfokus tidak hanya pada bantuan material, tetapi juga pada mendorong perekonomian para pedagang kecil. Komunitas Heartbound hadir untuk lebih dari sekadar memberikan bantuan karena rasa kasihan, Heartbound berkomitmen untuk mengapresiasi semangat dan ketahanan orang-orang yang terus berjuang meskipun menghadapi berbagai kesulitan dalam hidupnya.
Aksi-aksi sosial yang dilakukan komunitas ini tidak terlepas dari campur tangan individu lain yang ingin ikut serta menabur kebaikan. Lewat kegiatan penggalangan dana, kita diajak untuk ikut memberikan kontribusi dalam membantu para pedagang kecil tersebut. Heartbound membuka kesempatan bagi siapa saja yang ingin membantu dan menjalin persahabatan dalam komunitas ini, “Mari bergandengan tangan, bersatu dalam tekad kita untuk menciptakan perubahan positif, bahkan jika itu dimulai dari aksi kecil yang kita lakukan bersama” tulis Heartbound dalam postingan Instagramnya.
Salah satu aksi terbaru yang dilakukan Heartbound pada bulan September adalah membantu seorang ayah yang berprofesi sebagai penarik ojek online dan penjual keset kaki. Dalam aksi ini, dagangannya terjual habis yang membuatnya merasa sangat terbantu. Banyak juga pedagang lain yang ikut merasakan manfaat dari keberadaan komunitas ini. Dengan semangat kolaborasi dan tindakan nyata, Heartbound Medan berkomitmen untuk terus membangkitkan jiwa sosial di kalangan Gen Z. Komunitas ini berusaha menjadikan mereka agen perubahan yang siap menghadapi tantangan masa depan dan berkontribusi positif bagi masyarakat.
Keterangan Tambahan : (opsional)
Tentang 1: Heartbound
Heartbound ialah sebuah komunitas yang baru dibentuk pada awal tahun 2024 tepatnya di bulan Maret. Komunitas ini bergerak dalam bidang sosial, yang berusaha tumbuh menjadi wadah yang dapat membantu masyarakat yang kesulitan di wilayah Kota Medan. Dalam perjalanan komunitasnya, Heartbound berlandaskan pada rasa apresiasi tinggi bagi mereka yang sudah berjuang keras dalam bertahan hidup. Melalui Heartbound, produk dari pedagang-pedagang kecil akan dibeli dan dibagikan dengan sukarela kepada kaum-kaum yang membutuhkan.
Tentang 2: Kevin Ricardo
Kevin Ricardo, seorang alumni Ilmu Komunikasi USU yang telah mengukir berbagai prestasi dibidang public speaking dan tarik suara. Selain itu, Kevin juga merupakan seorang pemuda yang berjiwa sosial tinggi, pendiri dari “Heartbound”, sebuah komunitas bidang sosial yang memiliki tujuan untuk mengapresiasi masyarakat yang bertahan hidup, terutama pedagang kecil di Kota Medan.(LMC/rel)