

Medan, 22/10 (LintasMedan) – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menegaskan kekayaan Indonesia tidak boleh dinikmati oleh bangsa lain, melainkan harus digunakan untuk kesejahteraan rakyat dengan berkeadilan.
“Bangsa Indonesia di tengah kondisi ekonomi yang masih belum menggembirakan sekarang ini harus kuat menghadapi tantangan jaman dan jangan sampai kekayaan Indonesia dinikmati bangsa lain,” kata Prabowo dalam sambutan yang disampaikan melalui video conference di hadapan ribuan massa peserta rapat akbar Relawan Romo Center, di Lapangan Merdeka Medan, Minggu.
Untuk menyelamatkan potensi sumber kekayaan Indonesia agar tidak dikuasai oleh pihak asing, dia mengingatkan kepada pemerintah agar tidak membiarkan negara lain secara bebas memasarkan seluruh barang ke Indonesia tanpa memberikan proteksi kepada produksi dalam negeri ini.
Dalam acara yang turut dihadiri para fungsionaris DPP Partai Gerindra dan DPD Sumut itu, menurut Prabowo Indonesia harus menyikapi secara tepat dan cermat tantangan jaman ke depan.
Kesemuanya itu bertujuan agar Indonesia benar-benar menjadi sebuah negara yang bermartabat dan diperhitungkan di kancah internasional, sebagaimana pernah dirasakan di era pemerintahan Orde Baru.
Oleh karena itu, Prabowo mengajak segenap pengurus, kader dan simpatisan Partai Gerindra agar ikut berperan nyata memberi kontribusi positif untuk menjawab persoalan krusial bangsa Indonesia sekarang ini seperti kemiskinan dan pengangguran yang terus meningkat.
“Kami mengerti persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia sekarang ini. Tentunya hal ini harus segera dijawab dengan menambah lapangan kerja baru. Dengan demikian masalah banyaknya tenaga kerja wanita Indonesia yang keluar negeri juga bisa diminimalisir,” ucapnya.
Keberagaman
Sementara itu fungsionaris DPP Partai Gerindra, Fadly Zon mengaku prihatin dengan masih gencarnya persoalan perbedaan di tengah keberagaman bangsa Indonesia.
Seharunsnya persoalan keberagaman tidak perlu ada lagi dinegeri ini, jika pemerintahan dipimpin oleh sosok yang kuat.
“Selama 72 tahun Indonesia merdeka baru di pemerintahan sekarang inilah ada persoalan toleransi dan intoleransi di tengah keberagaman bangsa ini,” ujar Wakil Ketua DPR RI ini.
Fadly juga mempertanyakan makna dari ‘kerja, kerja, kerja’ yang menjadi semboyan pemerintahan sekarang ini.
“Kita tidak faham ini kalimat ditujukan kepada siapa ?, kalau pemerintah kerja untuk rakyat kenapa masih banyak penggusuran,” katanya.(LMC-01)