
Leonard S Samosir (Foto:LintasMedan/irma)

Medan, 10/5 (LintasMedan)) – Anggota DPRD Sumatera Utara dari Fraksi Golkar Leonard S Samosir mempertanyakan proses uji kompetensi untuk promosi jabatan karyawan di lingkunganĀ PDAM Tirtanadi dengan menggandeng universitas swasta.
“Kalaupun mekanismenya boleh menggunakan universitas swasta, kenapa justru dipilih universitas yang tidak punya jurusan psikologi. Ini yang kita herankan,” katanya tanpa menyebut nama universitas tersebut, Selasa.
Dia menilaiĀ terkesan begitu banyak kejanggalan di lingkungan manajemen perusahaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) itu, sehingga dikhawatirkan akan terus berakibat buruk bagi pelayanan terhadap pelanggan.
Menurut Leonard untuk proses uji kompetensi promosi jabatan karyawan saja sudah menimbulkan keheranan kenapa Tirtanadi justru tidak menggandeng universitas negeri seperti USU.
“Ada apa ini, karena alasan menggandeng universitas yang tidak memiliki jurusan psikologi itu juga tidak pernah mereka jelaskan ke publik,” tutur Leonard.
Padahal untuk perusahaan modern sudah seharusnya menggunakan proses pelaksanaan sistem yang profesional, rasional, transparan, serta akuntabel
Jadi menurut dia sejumlah aspek negatif dari sistem yang selama ini dipakai agar diupayakan tidak dipergunakan lagi.
Seperti diketahui, kata Leonard PDAM Tirtanadi hingga kini masih menyimpan sederet persoalan salah satunya mengenai kualitas air yang belum memenuhi tingkat kepuasan pelanggan.
Kalangan direksi menurut dia juga terkesan masih setengah hati ingin menempatkan BUMD ini masuk kategori perusahaan modern.
“Ini salah satunya dibuktikan dengan masih banyaknya ‘gonta-ganti tenaga honorer sekaligus diduga merupakan permainan oknum petinggi di lingkungan instansi itu untuk meraup keuntungan,” katanya.
Untuk itu dia meminta Plt Gubernur Sumut kembali mengevaluasi kinerja jajaran direksi BUMD itu.
“Bagaimana mungkin PDAM Tirtanadi bisa mengerjakan proyek SPAM Regional di Sumut sementara persoalan kecil saja belum bisa diselesaikan,” ujarnya.
Leonard mengatakan sebelumnya warga Medan boleh bangga dengan banyaknya PDAM di provinsi lain di Indonesia melakukan studi banding kesini, karena pengelolaan manajemen yang begitu baik.
“Banyak penghargaan yang diterima pada masa Direksi Syahril Pasaribu. Tapi sekarang justru terkesan cukup banyak kepentingan oknum di dalamnya,” cetusnya.(LMC)