
Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi foto bersama peserta rapat koordinasi Upaya Khusus Sapi Kerbau Indukan Wajib Bunting (UPSUS SIWAB) yang digelar Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumut, di Medan, Rabu.

Medan, 19/4 (LintasMedan) – Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi, mengemukakan sejumlah wilayah di provinsi ini sangat potensial dimanfaatkan untuk dijadikan sentra pengembangan peternakan sapi, baik dalam besar maupun skala kecil.
“Total luas areal padang pengembalaan dan perkebunan di Sumut saat ini diperkirakan mencapai 1,2 juta hektar. Keberadaan kawasan tersebut potensial untuk usaha budidaya ternak sapi,” katanya pada acara pembukaan rapat koordinasi Upaya Khusus Sapi Kerbau Indukan Wajib Bunting (UPSUS SIWAB) yang digelar Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumut, di Medan, Rabu.
Ia menjelaskan, dengan konversi dua ekor per hektar sapi tentu bisa mencapai 2,4 juta ekor sapi. Sementara saat ini populasi sapi di Sumut hanya 654.185 ekor.
Berdasarkan data tersebut, Gubernur memastikan peluang usaha sektor peternakan di Sumut masih terbuka lebar karena hingga kini sebagian besar kebutuhan daging dan hewan ternak daerah itu masih didatangkan dari luar daerah dan impor.
“Dari potensi ini terlihat bahwa peluang Sumut masih sangat besar untuk meningkatkan pendapatan melalui usaha budidaya ternak secara intensif dan pola integrasi ternak dan perkebunan,” ucap Erry.
Pada kesempatan itu, ia mengatakan bahwa pembangunan peternakan merupakan bagian dari pembangunan pertanian, sehingga kemajuan pembangunan pada sektor ini menjadi kemajuan bagi ketahanan pangan Sumut.
Untuk mewujudkan sasaran tersebut, menurut dia, perlu penerapan 3 G yaitu, Good Farming Practises (pengelolaan budi daya yang baik, Good Handling Practises (penanganan pascapanen yang baik) dan Good Manufacturing Practises (engolahan hasil yang baik).
“Disinilah peran para petugas lapangan terutama para inseminator yang tersebar di seluruh kabupaten/kota sangat diharapkan dalam transfer ilmu dan teknologi yang mampu meningkatkan usaha budidaya ternak para peternak yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan kesejahteraan mereka,” ujarnya
Pada kesempatan itu, Gubernur juga berharap Ikatan Inseminator Indonesia cabang Sumut dapat berperan aktif mendukung UPSUS SIWAB, sehingga target kelahiran sebanyak 68 ribu ekor anak sapi dan kerbau dapat tercapai.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumut Dahler, memaparkan, untuk meningkatkan gairah peternak dalam berusaha, pemerintah menyediakan jaminan asuransi ternak berupa subsidi pembayaran premi sebesar Rp160 ribu dari total premi Rp200 ribu.
Dengan demikian peternak cukup membayar sebesar Rp40 ribu per ekor dengan pertanggungan sebesar Rp10 juta untuk ternak mati dan Rp6juta untuk ternak hilang.
Disebutkannya, target ternak yang diasuransikan di Sumut tahun 2017 sebanyak 10 ribu ekor yang pelaksanaannya bekerjasama dengan PT Asuransi Jasindo. (LMC-02)