
Medan, 24/3 (LintasMedan) – Wakil Gubernur Sumatera Utara Nurhajizah Marpaung mengatakan Pemprov Sumut akan membuat terobosan dan inovasi dalam upaya implementasi program Koordinasi dan Supervisi Pencegahan (Korsupgah) Korupsi tahun 2017 di lembaga pendidikan.
“Beberapa isu dan permasalahan pendidikan sering menjadi sorotan di masyarakat,” kata Nurhajizah saat memberi sambutan di Pembukaan Diskusi Publik Pencegahan Korupsi dalam mewujudkan tatakelola sekolah yang berintergritas di Aula Martabe Kantor Gubsu Jumat.
Narasumber yang hadir dalam kegiatan tersebut yakni Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) Saut Situmorang, Staf Ahli Menteri Pendidikan dan kebudayaan Bidang Regulasi Chatarina Muliana Girsang, Ketua Tim Saber Pungli Provsu Kombes Pol Wahab Saroni, Kadis Pendidikan Sumut Arsyad Lubis, dan Kadis Pendidikan Kota Medan Hasan Basri.
Turut hadir Ketua DPRD Sumut Wagirin Arman, para pelaku pendidikan, Guru, Kepala Sekolah,
pengawas sekolah serta stake holder pendidikan di Sumut.
Wagub Sumut menyampaikan pasca peralihan kewenangan pengelolaan Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) serta pendidikan khusus dari Kabupaten Kota ke Provinsi maka harus diikuti denganperubahan pelayanan yang lebih baik dan berkualitas untuk mewujudkan
sumber daya manusia (SDM) Sumut yang berakhlak mulia, cerdas dan berdaya saing dapat dicapai.
Dalam upaya implementasi program korsupgah di lembaga pendidikan, Pemprovsu pada tahun ini akan membuat terobosan baru dan inovasi pengelolaan di beberapa isu dan permasalahan pendidikan yang sering menjadi sorotan di masyarakat.
Pemprov Sumut sudah mempersiapkan pengelolaan aplikasi berbasis on-line dalam sebuah simpul program yang dijuluki dengan ikon e-Paten. Ikon ini meliputi empat program utama yakni Smart Disdiksu yang merupakan inovasi pengelolaan data yang dapat diakses secara luas, transparan oleh masyarakat.
Kedua, penerimaan peserta didik baru dijenjang SMA/SMK secara online. Ketiga
diadakannya seleksi kepala sekolah berdasarkan kompetensi melalui proses yang transparan dan akuntabel secara online. Keempat, penguatan SDM yang berbasis kompetensi dan berkinerja.
“Program inovasi ini sesungguhnya akan memberikan kontribusi yang sangat besar guna mewujudkan lingkungan satuan pendidikan yang berintergritas,”paparnya.(LMC-04)
