Medan, 20/1 (LintasMedan) – Hingga saat ini, persoalan banjir di Kota Medan belum juga teratasi. Kendati Pemerintah Kota Medan sudah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi banjir, seperti pengorekan drainase, pembersihan sungai dan lainnya, namun masyarakat masih belum ‘bebas’ setiap kali hujan deras mengguyur dan sungai meluap akibat hujan gunung.
Permasalahan banjir ini diungkapkan Effendi, warga Jalan Beringin, Lingkungan 2, Kecamatan Medan Selayang saat menghadiri kegiatan Reses yang digelar Anggota DPRD Medan Dhiyaul Hayati di Jalan Kenanga Raya, Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan selayang, Kota Medan, Sabtu (20/1).
Ratusan warga menghadiri kegiatan Reses Anggota DPRD Medan Fraksi PKS Dhiyaul Hayati SAg MPd. (ft-maria/klikmetro)
Effendi mengatakan, lingkungan tempat tinggalnya sudah berpuluh tahun tak pernah lepas dari masalah banjir. Bahkan jika hujan deras 15 menit saja, air sudah menggenang masuk ke dalam rumah dan jalanan tergenang hingga sebatas betis orang dewasa.
“Kalau sudah hujan, saya tak bisa langsung pulang ke rumah. Kuatir sepedamotor mogok, karena airnya tinggi menggenangi jalanan. Kondisi ini sudah lama terjadi, sudah belasan tahun. Airnya baru surut sekitar 1 jam,” kata Effendi seraya berharap Dhiyaul Hayati sebagai wakil rakyat menyampaikan ke Pemko Medan agar diperoleh solusi.
Masyarakat antusias menyampaikan aspirasi dalam kegiatan Reses Anggota DPRD Medan Fraksi PKS Dhiyaul Hayati SAg MPd. (ft-maria/klikmetro
Namun setelah tanya jawab, akhirnya diketahui kawasan tempat tinggal Effendi merupakan daerah cekungan dan drainasenya bermasalah. Untuk itu, Dhiyaul berjanji akan menyampaikan permasalahan tersebut ke Pemko Medan dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Sebelumnya, dalam kegiatan Reses Masa Sidang I Tahun Sidang ke V Tahun Anggaran 2024 itu, politisi PKS ini menyampaikan kegiatan reses merupakan salah satu fungsi anggota dewan untuk menyerap aspirasi masyarakat.
“Apa saja persoalan yang dialami masyarakat, sampaikan kepada kami selaku wakil rakyat. Aspirasi masyarakat merupakan masukan yang sangat berharga untuk perkembangan Kota Medan. Itu sebabnya hasil reses akan disampaikan dalam musrenbang, lalu ditindaklanjuti melalui paripurna DPRD Medan agar dilaksanakan seluruh perangkat daerah di lingkungan Pemko Medan,”jelas legislator yang kembali didapuk oleh PKS untuk Pemilu 2024 merebut kursi DPRD Sumut di daerah pemilihan (dapil) Sumut 2 meliputi Kecamatan Medan Johor, Polonia, Maimun, Selayang, Sunggal, Tuntungan, Baru, Petisah, Medan Barat dan Helvetia ini.
Dhiyaul berharap Pemko Medan lebih memfokuskan bantuan kepada masyarakat, seperti bantuan UMKM, pengentasan kemiskinan, perbaikan infrastruktur dan mengatasi masalah pengangguran. “Belajar dari masalah lampu pocong yang menelan anggaran miliaran rupiah tapi kurang bermanfaat, alangkah baiknya jika anggaran miliaran itu dialihkan untuk kepentingan-kepentingan yang lebih mensejahterakan masyarakat. Anggaran itu menggunakan uang rakyat, dikutip dari pajak rakyat dan selayaknya digunakan untuk kepentingan rakyat juga,” kata dewan yang duduk di Komisi III DPRD Medan ini.
Selain masalah banjir, masyarakat juga menyampaikan berbagai persoalan pada kegiatan reses tersebut. Seperti disampaikan Edi, warga Medan Tuntungan yang menyoalkan kutipan parkir liar dan menanyakan bagaimana pengawasan anggota dewan terhadap praktik pungli yang semakin merajalela tersebut.(LMC-02)