
Medan, 26/11 (LintasMedan) – Ketua Pengadilan Negeri Medan Jon Sarman Saragih mengambil sumpah/janji 4 pimpinan DPRD Medan periode 2024-2029, Senin (25/11), pada peresmian pengangkatan pimpinan DPRD Medan, di ruang rapat Paripurna DPRD Medan.
“Berdasarkan keputusan Gubernur Sumatera Utara nomor 188.44/762/KPTS/2024, saya Ketua Pengadilan Negeri Medan kelas 1A Khusus akan mengambil sumpah atau janji pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Medan masa jabatan 2024-2029,” kata Jon Sarman Saragih saat memulai pengambilan sumpah.
Keempat pimpinan DPRD Medan tersebut adalah, Ketua DPRD Medan Wong Chun Sen (PDIP) didampingi wakil-wakil ketua, yakni H Rajudin Sagala (PKS), Zulkarnain SKM (Gerindra) dan Hadi Suhendra (Golkar).

Ini kali kedua DPRD Medan dipimpin etnis Tionghoa dua periode berturut-turut. Sebelumnya, DPRD Medan periode 2019-2024 PDIP memimpin, Huan Kien Lim alias Hasyim dipercaya DPP PDIP menjadi Ketua DPRD Medan.
Empat pimpinan DPRD itu dilantik berdasarkan surat keputusan Gubernur Sumatera Utara bernomor: 188.44/762/KPTS/2024.
Wali Kota Medan Bobby Nasution hadir pada pelantikan tersebut, bersama para pimpinan OPD Pemko Medan, para Konsulat Jenderal, mantan-mantan Ketua DPRD Medan, para alim ulama dan tokoh masyarakat.

Bobby Nasution dalam sambutannya mengatakan, sebagai Ketua dan Wakil Ketua DPRD Medan, pelantikan ini bukan sekedar seremonial formal, tetapi justru awal dari tanggung jawab besar mengemban amanah untuk rakyat Kota Medan sebagai mitra strategis Pemko.
“DPRD memegang peran sangat penting dalam menjalankan fungsi legislasi, pengawasan dan penganggaran. Kami berharap, para pimpinan DPRD yang baru bisa memimpin dan memotivasi seluruh anggota untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut secara profesional transparan dan akuntabel,” kata Bobby.

Dalam 5 tahun terakhir, kata Bobby, Pemko Medan tengah fokus pada 5 program prioritas utama, yaitu peningkatan layanan kesehatan pembangunan infrastruktur penanganan banjir peningkatan kebersihan kota dan pemberdayaan kawasan heritage serta UMKM.
Program-program ini, sebutnya bertujuan untuk menciptakan Medan sebagai kota yang maju bersih, sehat, bebas banjir dan berdaya saing. Namun keberhasilan dalam 5 program ini sangat tergantung pada kolaborasi yang solid antara eksekutif dan legislatif dalam pelaksanaan program infrastruktur.
“Misalnya, Kota Medan berhasil memperbaiki lebih dari 339 km jalan dan 27,81 km telah dilebarkan memberikan dampak nyata bagi mobilitas masyarakat di bidang kesehatan.
Universal Health Coverage (UHC) Kota Medan mencapai angka 98,87 persen, di mana 2,5 juta jiwa penduduk kota Medan telah memiliki jaminan kesehatan di bawah BPJS kesehatan,” papar Bobby.

Pertumbuhan ekonomi Kota Medan, ungkap Bobby, mencapai angka 5,20% pada triwulan 3 2024. Ini bukti Pemko Medan berada pada jalur yang tepat. Angka ini harus tingkatkan dengan mendorong pemberdayaan ekonomi lokal terutama UMKM yang jadi tulang punggung perekonomian daerah.
Meski demikian, lanjutnya masih banyak yang harus dilakukan untuk menjawab tantangan-tantangan yang lainnya seperti urbanisasi dan kebutuhan layanan publik yang lebih baik.
Sementara itu, Wong Chun Sen dalam sambutannya menyampaikan kedepan DPRD Medan di bawah kepemimpinannya memiliki sejumlah langkah strategis dalam mengakselerasi kinerja DPRD Medan selama masa jabatan 2024-2029, dengan membangun model “Diplomasi Legislasi Kolaboratif” yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
Konsep ini kata Wong, akan menghidupkan ruang dialog intensif antara eksekutif dan legislatif melalui platform digital interaktif.
Platform ini memungkinkan masyarakat secara rel time mengusulkan mendiskusikan dan melacak proses pembahasan peraturan daerah, sehingga menciptakan transparansi dan partisipasi publik.
Untuk penguatan tri fungsi dewan, DPRD Medan akan fokus pada empat pilar transformasi yaitu digitalisasi tata kelola pemerintahan, penguatan ekonomi kreatif, pengembangan Sumber Daya Manusia yang berkualitas, dan pembangunan berkelanjutan.

“Setiap program akan kami desain dengan pendekatan inovasi yang menempatkan teknologi dan partisipasi publik sebagai inti dari setiap kebijakan,” papar Wong.
Di kesempatan itu ia juga menyampaikan rancangan rencana kerja dengan program yang lebih intuitif dan inovatif yaitu transformasi tata kelola pemerintahan Kota Medan yang diwujudkan melalui pendekatan holistik dan inovatif.
“Kami memandang masa jabatan 2024-2029 sebagai momentum strategis untuk menghadirkan terobosan kebijakan yang berbasis Evidence, teknologi, partisasi publi, dan pemberdayaan sumber daya lokal.
“Fokus utama kami adalah menumbukan dan mengembangkan ekosistem pemerintahan digital melalui platform medal (Medan Digital Aspirasi Legislatif), sebuta terobosan yang memungkinkan masyarakat terlibat langsung dalam proses legislasi.
Platform ini tidak sekadar media komunikasi melainkan wadah interaksi dan ruang demokkratisasi kebijakan publik yang transparan dan akuntabel.
Selain itu DPRD juga akan menjalankan program “Legislator muda inspiratif” untuk mendorong regenerasi kepemimpinan dan laboratorium kebijakan publik Medan” sebagai pusat riset dan pengembangan strategi pembangunan daerah.
Kedua program ini bertujuan menciptakan siklus kepemimpinan yang berkelanjutan, inovatif, dan resposif terhadap dinamika perubahan.
Lebih jauh Wong menyampaikan, target kinerja DPRD Medan tidak sekedar angka angka statistik, melainkan agenda transformasi nyata dalam pelayanan publik yang lebih berkualitas.

Dengan menargetkan peraturan daerah pertahun, dengan tingkat partisipasi masyarakat mencapai 85 persen dan transparansi kinerja 100 persen melalui platform digital.
Sistim pelaporan kinerja akan kami lakukan secara komprehensif dan berkala, setiap enam bulan, pimpinan DPRD akan menyampaikan laporan capaian program.
Fraksi akan melaporkan kontribusinya setiap akhir tahun anggrana yang didukung setiap anggota DPRD menyampaikan laporan kinerja individual setiap akhir tahun.
Selain itu proses evaluasi melalui survei kepuasan stakeholders atas kinerja pimpinan dan anggota DPRD Medan akan diselenggarakan secara berkala setiap akhir tahun.
Selanjutnya untuk memastikan akuntabilitas kami menyiapkan format pengawasan dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi pimpinan dan anggota DPRD Medan agar dapat dicapai kinerja prima, ultima dan optima.
Pada akhirnya, melalui strategi kompetitif ini, kami berkeyakinan bahawa DPRD Medan masa jabatan 2024-2029 dapat menjadi lokomotif perubahan, mengakselerasi pembangunan daerah dan menhadirkan tata kelola pemerintahan yang modern, efisien dan bermartabat dalam tatanan masyarakat Medan yang sejahtera dan berdaya saing.
Pimpinan DPRD Medan yang baru dilantik ini Segera membentuk alat kelengkapan dewan sebagai mitra dari setiap perangkat daerah di lingkungan Pemko Medan dan instansi vertikal yang ada di Kota Medan.
Sebelumnya rapat paripurna dipimpun Wakil Ketua sementara DPRD Medan Syaiful Ramadhan.
Dalam sambutannya, Politisi muda PKS ini mengajak semua pihak menjadikan momentum pelantikan hari ini untuk mentransformasikan tata kelola pemerintahan.

“Dalam kesempatan ini saya mengajak untuk melihat momentum ini tidak kepemimpinan, melainkan sekadar pergantian kesempatan strategis untuk mentransformasi tata kelola pemerintahan yang lebih cerdas, partisipatif, dan berkelanjutan,” katanya.
Syaiful juga menyampaikan selamat kepada pimpinan DPRD Kota Medan masa yang mengucapkan jabatan 2024-2029 sumpah/janji.
“Kepercayaan yang telah diberikan merupakan amanah yang besar dan harus diemban dengan penuh tanggung jawab, ” katanya.
Syaiful juga mengajak semua anggota DPRD Kota Medan untuk menjalin kerjasama yang
mengedepankan kepentingan masyarakat di atas segalanya.(LMC-02)