

Medan, 1/9 (LintasMedan) – Para buruh saat ini merasa was-was. Ancaman PHK besar-besaran menghantui mereka. Kondisi itu juga melanda kaum buruh di Sumatera Utara.
“Akibat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar berdampak buruk bagi negara. Ancaman PHK besar-besaran pun bakal terjadi dalam waktu dekat ini,” kata Minggu Saragih, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia Sumut saat bersama seratusan buruh berorasi di depan kantor Walikota Medan, Selasa.
Kaum buruh teriak Minggu semakin diresahkan dengan sikap pemerintah yang kian gencar memasukkan tenaga kerja asing ke Indonesia. “Kebijakan pemerintah ini menandakan tidak sedikitpun berpihak kepada buruh,” teriaknya.
Dalam hal ini, buruh menolak ancaman PHK akibat melemahnya nilai tukar rupiah dan perlambatan ekonomi, selain itu juga menolak masuknya tenaga kerja asing. Dalam orasinya buruh juga mendesak pemerintah agar lebih berpihak kepada kaum buruh dengan melakukan tindakan tegas kepada perusahaan yang masih mengesampingkan hak-hak normatif buruh.
Aksi tersebut disambut oleh Asisten Pemko Medan Bidang Pemerintahan, Musaddad, namun para buruh tidak merasa puas. Mereka minta agar yang menerima aksi itu Kepala Dinas Tenaga Kerja (Kadisnaker) Medan. “Mana Kadisnaker, kami mau dia yang menerima,” teriak buruh.
Hingga akhirnya buruh menyepakati akan kembali menjadwal ulang demonstrasi tersebut hingga Kadisnakertrans mau menerima mereka.(LMC-02)