
Direksi PT Aquafarm Nusantara I Wayan Mudana (kedua kanan) menyerahkan cenderamata kepada Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi (kedua kiri), di rumah dinas gubernur Sumut Jalan Sudirman Medan, Rabu (21/6). (Foto: LintasMedan/ist)

Medan, 21/6 (LintasMedan) – PT Aquafarm Nusantara yang mengembangkan usaha budidaya ikan di perairan Danau Toba, mendukung program Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara dan Badan Otorita melestarikan lingkungan sekaligus menjadikan Danau Toba sebagai kawasan wisata unggulan.
“Kami berkomitmen akan terus bekerjasama dengan Pemprov Sumatera Utara untuk menjaga kelestarian Danau Toba,” kata Direksi PT Aquafarm Nusantara I Wayan Mudana saat melakukan audiensi dengan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Tengku Erry Nuradi, di rumah dinas gubernur Sumut Jalan Sudirman Medan, Rabu.
Menurut dia, Danau Toba merupakan salah satu sumber air yang harus terus dijaga dan dipertahankan ekosistem alamnya agar tetap lestari.
Diakuinya, mencegah terjadinya pencemaran air Danau Toba tidak hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat dan segenap pemangku kepentingan (stakeholders) lainnya.
Apalagi, lanjutnya, Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata juga telah menetapkan Danau Toba menjadi destinasi wisatawan mancanegara dan nusantara dengan sembilan daerah lainnya di Tanah Air.
Ia mengakui, Pemprov Sumut bersama instansi terkait selama ini banyak memberi dukungan terhadap kelancaran kegiatan PT Aquafarm Nusantara di provinsi tersebut.
“Berkat dukungan dari Pemprov Sumut dan pemerintah kabupaten yang wilayahnya berada di sekitar Danau Toba, program dan aktivitas PT Aquafarm Nusantara selama ini dapat berjalan dengan baik dan lancar,” ucap Wayan.
Sebelumnya, Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi pada kesempatan itu, mengingatkan perusahaan-perusahaan yang beroperasi di kawasan Danau Toba untuk tidak merusak kualitas air di danau terluas di Asia Tenggara itu.
“Perusahaan-perusahaan di sekitar Danau Toba harus menjaga dan mencari cara agar limbah dari perusahaan tidak merusak kualitas air yang ada di Danau Toba,” katanya didampingi Kadis Lingkungan Hidup Provinsi Sumut Hidayati.
Masalah pencemaran air di Danau Toba cukup memprihatinkan, kata Erry, sehingga harus menjadi perhatian serius bagi semua pihak.
Disebutkannya, pada rapat terbatas beberapa waktu yang lalu, Pemerintah pusat melalui Menko Kemaritiman telah meminta perusahaan-perusahaan yang beroperasi di sekitar Danau Toba untuk ditiadakan karena selama ini banyak yang tidak memperhatikan lingkungan sekitar.
“Pemerintah pusat meminta zero perusahaan di sekitar Danau Toba. Namun Pemprov Sumut berjanji akan terus berupaya meminimalisir tingkat pencemaran lingkungan dan melakukan langkah-langkah pembenahan,” ujarnya.
Gubernur juga mengingatkan pihak Aquafarm agar melanjutkan berbagai kegiatan yang lebih berorientasi bagi perbaikan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah kerja perusahaan tersebut.
Sementara itu, Kadis Lingkungan Hidup Provinsi Sumut Hidayati, mengungkapkan bahwa selama ini perusahaan-perusahaan di sekitar Danau Toba sering tidak memperhatikan lingkungan sekitar danau tersebut.
“Limbah-limbah dari perusahaan tidak diperhatikan sehingga dapat merusak ekosistem yang ada di Danau Toba,” katanya.
Hal ini, menurut Hidayati, disebabkan banyak perusahaan yang beroperasi disekitar Danau Toba kurang berkomunikasi dengan pemerintah setempat dan instansi terkait dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup yang menangani dan mengetahui bagaimana Danau Toba.
“Kondisi Danau Toba saat ini sangat memprihatikan termasuk kualitas airnya akibat dicemari oleh limbah domestik,” ucap dia. (LMC-04)