
Iustrasi: Pengukuran kekuatan gempa pada alat seismograf. (Foto: LintasMedan/ist)

Medan, 11/7 (LintasMedan) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa bumi tektonik berkekuatan 5,4 skala Richter yang mengguncang sebagian wilayah Kabupaten Samosir dan sekitarnya pada Selasa (11/7), pukul 08.24 WIB disebabkan aktivitas subduksi (pergeseran) lempeng bumi.
“Gempa bermagnitudo 5,4 itu berpusat di darat. Tepatnya di darat pada jarak delapan kilometer arah Timur Laut Samosir pada kedalaman 152 kilometer,” kata Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono.
Terkait dengan peristiwa fenomena alam itu, pihak BMKG membantah penyebab gempa terkait dengan aktivitas Gunung Purba Toba.
Ia menjelaskan, gempa Samosir berasosiasi dengan aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia di zona Benioff pada lokasi tersebut.
Zona tersebut, menurut dia, merupakan lajur pergeseran lempeng yang mulai menukik, berbeda dengan lajur suduksi landai yang disebut megathrust.
Berdasarkan peta tingkat guncangan BMKG, gempa dengan intensitas lemah terasa di beberapa wilayah, antara lain Pematang Siantar, Parapat, Medan, Sidikalang, dan Sibolga, pada skala intensitas I versi BMKG atau II versi Modified Mercalli Intensity.
“Melihat sumber gempa di kedalaman 152 kilometer, kami menyebutnya sebagai gempa menengah. Ini tidak terlalu berdampak. Hanya guncangan lemah saja dan tidak berpotensi merusak,” kata Daryono. (LMC-04/TC)