
Salah satu perkampungan terdampak tsunami Selat Sunda di pesisir Pandeglang, Provinsi Banten, Sabtu (22/12). (Foto: LintasMedan/twitter Sutopo)

Jakarta, 23/12 (LintasMedan) – Jumlah korban meninggal dunia akibat gelombang tsunami yang menerjang Selat Sunda pada Sabtu (22/12) terus bertambah, di mana kini telah mencapai 43 orang.
Siaran pers Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Minggu, menyebutkan, hingga Minggu (23/12) pukul 07.00 WIB, data sementara jumlah korban dari bencana tsunami di Selat Sunda tercatat 43 orang meninggal dunia, 584 orang luka-luka dan dua orang hilang.
“Daerah yang terdampak adalah permukiman dan kawasan wisata di sepanjang Pantai seperti Pantai Tanjung Lesung, Sumur, Teluk Lada, Penimbang dan Carita. Saat kejadian banyak wisatawan berkunjung di pantai sepanjang Pandeglang,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.
Sementara itu di Lampung, sebanyak tujuh orang meninggal dunia dan 89 orang mengalami luka-luka. Kemudian ada 30 unit rumah mengalami rusak berat di sana.
Kemudian di Serang, lanjutnya, ada tiga orang yang meninggal dunia, dua orang mengalami luka-luka sedangkan dua orang lainnya dinyatakan hilang.
Ia mengatakan hingga kini pendataan masih terus dilakukan dan kemungkinan jumlah korban masih bertambah.
BNPB mengimbau agar masyarakat tidak melakukan aktivitas di sekitar pantai untuk sementara waktu.
“Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas di sekitar pantai saat ini. BMKG dan Badan Geologi masih melakukan kajian untuk memastikan penyebab tsunami dan kemungkinan susulannya,” ujarnya.
Bukan disebabkan gempa
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menegaskan bahwa gelombang tsunami yang menerjang sekitar Selat Sunda, tepatnya di Pantai Barat Banten, bukan disebabkan karena adanya gempa bumi.
Pernyataan tertulis tersebut diunggah di akun twitter BMKG @infoBMKG, pada Minggu (23/12) pukul 07.31 WIB.
Berdasarkan alat pencatat gelombang laut atau Tide Gauge Serang tercatat pukul 21.27 WIB ketinggian gelombang 0.9 meter, tide gauge Banten tercatat pukul 21.33 WIB ketinggian 0.35 m.
Tide gauge Kota Agung Lampung tercatat pukul 21.35 WIB ketinggian 0.36 m Tide gauge Pelabuhan Panjang tercatat pukul 21.53 WIB ketinggian 0.28 m. (LMC-03/rel)