Medan, 9/6 (LintasMedan) – Pemko Medan berkomitmen penuh untuk selalu terbuka dan mempermudah investor berinvestasi di ibukota Provinsi Sumatera Utara. Guna mendukung keamanan dan kenyamanan para investor berinvestasi, Pemko Medan tengah membuat Peraturan Daerah (Perda) tentang Kemudahan Berinvestasi di Kota Medan.
“Saat ini Perda itu tengah dibahas bersama DPRD Kota Medan. Insya Allah akan selesai dalam tahun ini,” kata Wali Kota Medan Bobby Nasution didampingi Ketua Kadin Kota Medan Arman Chandra dan Kabag Kerjasama Nurbaiti Harahap saat menerima kunjungan kerja Duta Besar (Dubes) Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia Mr Lu Kang di Balai Kota, Jumat (9/6).
Kedatangan Mr Lu Kang didampingi Konsulat Jenderal Tiongkok untuk Medan Mr Zhang Min beserta jajaran dan Ketua Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Indra Wahidin ini bertujuan untuk mempererat hubungan kerjasama antara Kota Medan dengan Tiongkok. Oleh karenanya Bobby Nasution pun sangat menyambut baik.
Dikatakan menantu Presiden Joko Widodo ini, Pemko Medan telah menjalin hubungan kerjasama dengan Kota Chengdu, Republik Rakyat Tiongkok melalui sister city di bidang pendidikan. Diharapkannya, kerjasama dapat diperluas lagi dalam investasi dan kebudayaan. “Kami berharap dengan adanya investasi dan kerjasama yang lebih luas dari masyarakat Tiongkok dapat membangun Kota Medan ke depannya,” kata Bobby Nasution.
Selanjutnya, Bobby Nasution mengungkapkan, Kota Medan memiliki banyak etnis, salah satunya etnis Tionghoa. Dikatakannya, masyarakat Tiongkok yang ada ikut serta membangun Kota Medan, salah satunya Tjong A Fie. Selain itu, imbuhnya, Kota Medan juga memiliki Museum Situs Kota China yang berada di Kecamatan Medan Marelan. “Saya berharap dapat menjalin kerjasama dengan Republik Rakyat Tiongkok untuk mengembangkan situs sejarah tersebut,” ungkapnya.
Dalam pertemuan yang berlangsung dengan penuh keakraban tersebut, Bobby Nasution selanjutnya memaparkan lima program prioritas Pemko Medan yakni penanganan kesehatan, infrastruktur, banjir, kebersihan dan pembenahan heritage dengan pemberdayaan UMKM. Di bidang kesehatan, jelasnya, Pemko Medan tengan mengembangkan Medan Medical Tourism guna memajukan sektor wisata medis di Kota Medan.
“Dengan Medan Medical Tourism, kita ingin menjadikan Medan sebagai daerah tujuan wisata medis di Indonesia. Sebab, selama ini potensi ekonomi di bidang kesehatan hilang setiap tahunnya mencapai Rp.6 triliun sampai Rp.8 triliun,” paparnya.
Di luar pengobatan medis dari rumah sakit, kata Bobby Nasution, Medan juga memiliki pengobatan akupuntur dan lainnya. Untuk itu, imbuhnya, perlu dikemas lebih baik lagi sehingga menjadi potensi yang lebih besar lagi. “Tentunya kami sangat membutuhkan tenaga profesional akupuntur, sebab ilmu dalam bidang itu dimiliki Tiongkok,” ujarnya.
Selain dengan Republik Rakyat Tiongkok, Bobby Nasution juga menyampaikan bahwasannya Kota Medan juga akan melakukan Kerjasama dengan sejumlah negara seperti Korea Selatan dan Belanda. Dengan Korea Selatan, sebutnya, akan dilakukan kerjasama terkait pengadaan penerangan jalan sebanyak 130.000 titik lampu di Kota Medan. Sedangkan dengan Belanda, terangnya, dilakukan kerjasama pengelolaan TPA Terjun di Kecamatan Medan Marelan.
Dubes Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia Mr Lu Kang mengatakan, kerjasama dan komunikasi yang terjalin menjadi sangat penting dilakukan untuk menjaga hubungan bilateral antar kedua negara. Apalagi, imbuhnya, selama ini Kota Chengdu dan Kota Medan sudah terjalin kerjasama sister city kurang lebih 20 tahun. Oleh karenanya, bilangnya, Tiongkok ingin memperluas kerjasama dengan Pemko Medan.
“Kami berharap Pak Wali Kota dapat berkunjung ke Tiongkok untuk melihat berbagai potensi yang ada sehingga dapat dijalin kerjasama yang lebih luas lagi antara Republik Rakyat Tiongkok dengan Kota Medan,” harap MR Lu Kang.(LMC-02)