

Tarutung, 26/7 (LintasMedan) – Bupati Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) Nikson Nababan mendesak Pemprov Sumut untuk segera merealisasikan anggaran perbaikan jalan di wilayah itu yang selama beberapa tahun terakhir mengalami rusak berat, sehingga sulit dilalui kendaraan bermotor.
Panjang jalan provinsi di Kabupaten Taput yang rusak berat saat ini mencapai 26 km di antaranya Kecamatan Sipahutar, Pangaribuan dan Garoga.
“Kami sudah beberapa kali menyampaikan permasalahan ini kepada Pemprov Sumut, tapi belum ada juga realisasi,” katanya kepada wartawan, Selasa.
Kondisi infrastruktur jalan provinsi yang nyaris tidak layak dilalui tersebut, kata dia mengakibatkan aktivitas masyarakat terganggu dan berimbas kepada aktivitas perekonomian sebagian penduduk di wilayah itu.
Bahkan lanjutnya program Pemkab Taput untuk mendukung percepatan pembangunan pariwisata Danau Toba juga mengalami kendala.
Sebab, sebagian ruas jalan provinsi berada pada beberapa kecamatan yang menuju daerah tujuan wisata Danau Toba.
Untuk meminimalisir jalan yang rusak , kata Nikson pihaknya berinisiatif menambal sebagian badan jalan yang berlubang dan nyaris tidak beraspal.
Terkait lambannya proses perbaikan jalan Provinsi di Taput, Nikson telah menyampaikan surat kepada Presiden agar perbaikan jalan itu diambil alih pemerintah pusat.
Pantauan wartawan, panjang jalan provinsi yang rusak tersebut mencapai 26 Km dan beberapa titik diantaranya amblas, sehingga dikhawatirkan lambat laun badan jalan menjadi putus bahkan membahayakan pengguna jalan.
Apalagi badan jalan tersebut terbilang sempit dan berliku-liku, serta di bagian sisi jalan terdapat jurang yang cukup dalam.
Di akui Nikson, beberapa ruas jalan nasional di Kabupaten Taput saat ini sudah jauh lebih baik karena mendapat perbaikan dari pemerintah pusat. “Makanya kami berharap agar jalan-jalan strategis jangan lagi pemerintah provinsi yang pegang, namun bisa menjadi proyek strategis nasional,” katanya.
Nikson yang saat itu didampingi tokoh masyarakat Garoga Monang Pasaribu menambahkan, Pemkab Taput selama tahun 2015 hingga kini menjadikan program perbaikan infrastruktur jalan sebagai salah satu prioritas pembangunan.
Mereka melakukan swakelola gotong royong dengan mengandalkan sumber dana antara lain dari anggaran dana desa.
Dari sejumlah program perbaikan infrastruktur jalan tersebut, kata Nikson di Taput saat ini banyak desa yang sebelumnya terisolir kini dapat dilalui kenderaan bermotor roda empat. Panjang jalan desa yang sudah relatif baik saat ini mencapai 108 km.
Ia juga mengaku ikut bangga dengan semangat gotong royong dan kepedulian masyarakat dalam upaya membenahi infrastruktur jalan sehingga hampir seluruh desa di Taput saat ini sudah layak dilalui kenderaan bermotor.
“Meski demikian masih ada sejumlah ruas jalan yang perlu ditingkatkan kualitasnya agar akses ke sejumlah pelosok desa menjadi bertambah baik.
“Saya berjanji akan menuntaskan program kualitas jalan di sejumlah desa ,” ucap Nikson yang mengaku bekerja dengan menggunakan prinsip Pembangunan Kerja Cerdas.
Sistem pembangunan kerja cerdas itu, kata dia dengan langsung membeli sejumlah alat-alat berat yang diyakininya akan mampu menghemat dana hingga belasan miliar rupiah. “Sejak 2015 Pemkab Taput telah membeli sejumlah alat berat secara bertahap,” paparnya.
Hingga saat ini menurut dia telah tersedia lima excavator dan 10 unit traktor, 1 excavator mini, 1 buldozer, dan lainnya untuk membuka sejumlah lahan tidur dan ruas jalan secara bertahap.(LMC-02)