

Medan, 29/12 (LintasMedan) – Guna mencegah kluster baru Covid-19, Dinas Pariwisata Sumut melaksanakan program yang berkelanjutan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dalam melaksanakan program Sertifikasi CHSE (Cleanliness,Health,Safety dan Environment Sustainability)
Demikian Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara Ria Novida kepada pers, Selasa, (29/12) di Kantor Disbudpar Provsu Jln. William Iskandar Medan
Dijelaskan Ria, mengingat program CHSE ini akan dilaksanakan secara berkelanjutan dan belum bisa memastikan kapan berakhirnya Covid-19, untuk mencegah dan mengantisipasi terjadinya kluster baru tertularnya Covid tersebut, selain menerapkan protokol kesehatan maka menjadi kewajiban setiap industri pariwisata harus mendapatkan sertifikasi CHSE tersebut.
Dikatakan Ria, sampai akhir Desember 2020 ini di Sumut baru 30 persen yang sudah memenuhi kriteria untuk mendapatkan sertifikasi.
Memang kata Ria, CHSE, ini baru pertengahan Desember di sosialisasikan. Namun, di Januari tahun 2021 setiap usaha yang termasuk sebagai industri pariwisata sudah akan mendaftarkan usahanya.
CHSE jelas Ria, dimaksudkan sebagai jaminan wisatawan dan masyarakat bahwa produk dan pelayanan yang diberikan oleh pelaku-pelaku industri pariwisata yang memberikan pelayanannya seperti perhotelan dan fasilitas lainnya sudah memenuhi protokol kebersihan, kesehatan, keselamatan dan kelestarian lingkungan,terangnya.
Sebab, bila nantinya pelaku usaha tidak mendapatkan sertifikasi CHSE tersebut ini akan merugikannya sendiri karena masyarakat atau wisatawan tidak mau datang ke tempat tersebut tanpa sertifikasi CHSE.
Diperbolehkannya hotel dibuka itu setelah mendapat ijin yang diberikan dengan menempelkan stiker di hotel tersebut bahwa sudah disertifikasi.
Untuk ini masyarakat luas juga bisa melihat dari website apakah hotel yang akan dikunjungi telah mendapat sertifikasi atau belum.
Sementara untuk kunjungan wisatawan luar negeri tampaknya belum bisa diharapkan dan ditutup. Mengingat kondisi Covid-19 masih belum berakhir.
Dengan catatan tetap melaksanakan protokol kesehatan.
Semua industri wisata, pemandu wisata, destinasi wisata dan semua pelaku industri usaha akan mendapat ijin sertifikasi tersebut untuk melakukan operasinya.
Dengan sertifikasi CHSE tersebut nantinya, lanjut Ria, di setiap hotel misalnya, akan ditempelkan sertifikasi tersebut yang menandakan bahwa hotel itu sudah mendapat sertifikasi dengan melaksanakan protokol kesehatan dan CHSE,terang Ria.
Ria mengakui beberapa program lainnya atau even-even yang pernah direncanakan sambil melihat situasi Covid ini. Namun kita tetap optimis, wisata harus tetap berjalan dengan tetap melaksanakan Prokes dengan menerapkan aturan-aturan dalam memberikan pelaysnsn fasilitas di setiap industri wisata.
Namun dengan tetap menjalankan protokol kesehatan dan memberikan sertifikasi sembari diharapkan perekonomian bidang industri pariwisata tetap berjalan,ucap Ria
Untuk program lain yang telah kita rencanakan sebelumnya termasuk kunjungan wisatawan luar negeri belum bisa diharapkan untuk menambah kunjungan wisatawan ke Sumut dalam kondisi Covid-19 saat ini. Karena itu diharapkan produk dari Usaha Kecil (UMKM) di tempat-tempat tujuan wisata dapat meningkatkan produknya diberbagai daerah,sebut Ria.(LMC-02)