
Nuraini semasa hidup (kiri).(Foto:LintasMedan/ist)

Medan, 2/5 (LintasMedan) – Nuraini Lubis,63, dosen Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) yang dibunuh dengan cara digorok oleh mahasiswanya sendiri, Senin sore merupakan sosok yang ramah.
Wanita paruh baya itu bahkan kerap disapa “Bunda’ oleh para mahasiswanya. “Padahal dia pernah jadi dosen saya, orangnya sangat baik dan tidak cerewet,” kata Jamal, alumni mahasiswa UMSU.
Dia mengaku cukup terkejut mendengar tragedi yang menimpa Nuraini. “Tega sekali mahasiswa itu,” katanya.
Pembunuhan sadis tepat di Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) cukup mengejutkan punblik Kota Medan.
Apalagi pembunuhan mantan Dekan FKIP UMSU itu dilakukan oleh anak didiknya sendiri Roymardo Sah Siregar ,20,.
Sejauh ini belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab Mahasiwa Semester VI, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMSU ini tega menggorok leher dosennya dengan sebilah pisau.
Informasi lainnya menyebutkan pelaku menggorok leher korban karena kesal skripsinya ditolak.
Sebelum tewas, korban sempat dilarikan ke RS Imelda, di Jalan Bilal, Medan Timur, namun nyawanya tidak tertolong.
Humas UMSU Anwar Bakti mengatakan kejadian keji itu dilakukan seorang mahasiswa stambuk 2013 usai jam mengajar di lantai III Kampus UMSU.
“Digorok lehernya pake pisau. Tangannya juga dibacok, sadis sekali,” kata Anwar.
Sementara itu, Rektor UMSU Agussani saat berada di RSU Imelda Medan mengaku sangat menyesalkan tindakan keji mahasiswa tersebut.
“Proses hukum akan berjalan kepada pelaku,” katanya singkat saat dicecar wartawan.
Informasi dihimpun, pelaku pembunuhan tercacat sebagai anggota KAMMI Komisariat UMSU dan menjabat sebagai Staf Magang Departemen Pengembangan Kader (DPK) Kammi Komisariat UMSU.(LMC-02)