Parapat, 21/8 (LintasMedan) – Ketua Komite II DPD RI Parlindungan Purba memberikan apresiasi kepada Presiden Joko Widodo yang telah mengeluarkan pernyataan tegas di hadapan warga tidak akan menutup kerambah jaring apung (KJA) di kawasan Danau Toba.
“Kita sangat mengpresiasi pernyataan Presiden Jokowi yang sangat antusias terhadap Sumatera Utara dan warga seputaran Danau Toba,” katanya menjawab wartawan di sela-sela dialog Presiden dengan sejumlah warga dan para tokoh agama maupun tokoh masyarakat di Hotel Inna Parapat Kabupaten Simalungun, akhir pekan kemarin.
Parlindungan anggota DPD dari daerah pemilihan Sumut itu menilai, Presiden merupakan sosok yang lembut (soft rezim) serta serta langsung menjawab berbagai hal yang menjadi harapan masyarakat terkait dengan persoalan Danau Toba.
“Karena itu masyarakat Sumut juga harus berpartisipasi dan mendukung pemerintah dalam membangun Danau Toba,” kata Parlindungan.
Presiden lanjut Parlindungan, akan mengembalikan kejayaan Danau Toba, Nias dan Sumut secara umum.
Terhadap KJA, Parlindungan kembali menegaskan bahwa tidak ada penutupan atau zero KJA, tetapi penataan melalui zonasi sehingga tidak mengganggu keindahan.
Apalagi, sangat difahami banyak masyarakat yang hidup dari KJA.
“Tetapi yang kita harapkan adalah mengendalikan atau menekan limbah yang berdampak terhadap lingkungan dan kualitas air Danau Toba. Sebab, air Danau Toba masih digunakan masyarakat sekitar untuk keperluan sehari-hari seperti, mandi, cuci serta sebagai sumber energi,” kata Parlindungan.
Parlindungan mengatakan akan berkonsultasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLH-K) serta Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) supaya memperkenalkan teknologi-teknologi yang ramah lingkungan dan biaya murah kepada petani KJA.
“Kita berharap ada teknologi yang dapat menekan limbah yang dihasilkan dari aktivitas KJA. Dengan begitu, pencemaran lingkungan terutama air Danau Toba dapat terkendali,” kata Parlindungan.
Sebelumnya, tokoh agama yang turut hadir dalam pertemuan dengan Presiden itu, Tuan Guru Serambi Babussalam Simalungun dan Pemimpin Spritual Sumut Syekh Ahmad Sabban Rajagukguk mengatakan, antara KJA dan Danau Toba harus saling sinergi dan terintegrasi.
“Perikanan harus bisa mendukung pariwisata begitu juga dengan pariwisata harus mendukung sektor perikanan. Karena banyak masyarakat yang menggantungkan sumber ekonominya dari KJA tetapi kita juga terutama petani KJA harus mendukung program pemeirntah dalam memajukan pariwisata sebagai destinasi wisata bertaraf international,” tegasnya. (LMC-02)