Medan, 23/8 (LintasMedan) : Kalangan wakil rakyat di DPRD Kota Medan tampaknya tidak perlu terlalu ambil pusing dengan pemberitaan miring media massa, karena menganggap mampu membungkam sejumlah wartawan di lingkungan legislatif itu.
Salah satu anggota DPRD Medan yang mengaku ‘cuek’ dengan pemberitaan miring media adalah Godfried Lubis saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (21/8)
“Cuma media-media tertentu saja yang memberitakan. Buktinya kan tidak ramai,” kata wakil Ketua Komisi C DPRD Medan ini, sembari tertawa menanggapi tudingan rekannya satu komisi yakni Robby Barus yang menyebutkan Godfried adalah juru bicara (corong) Pemko Medan.
Pernyataan bercampur hardikan itu terjadi saat Komisi C menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Pemko Medan yang diwakili Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Medan, Kamis.
Saat itu Godfried yang juga pimpinan rapat terkesan mati-matian membela pihak Dispenda, saat sejumlah rekannya di komisi yang membidangi masalah keuangan itu melontarkan kritik tajam terkait kontribusi PAD dari beberapa sektor pajak yang dianggap belum maksimal.
Politisi Partai Gerindra ini bahkan terkesan langsung mematahkan pertanyaan rekan-rekannya, hingga mengubah suasana rapat menjadi tegang dan tidak kondusif.
Salah seorang anggota Komisi C, Robby Barus langsung melontarkan kecaman seraya menyebut Godfried sebagai ‘corong’ Pemko Medan, hingga menyebabkan ‘perang urat syaraf’ terjadi pada rapat yang terbuka untuk umum tersebut.
Kondisi yang cukup mempermalukan institusi dewan ini ramai di beritakan sejumlah media massa, namun Godfried mengaku tidak merasa terganggu.
Dia bahkan menantang wartawan yang mengkonfirmasinya untuk mempertanyakan duduk persoalan itu langsung kepada Robby Barus. “Jadi tanya saja ke Robby, dia yang tidak faham masalahnya,” ujarnya.
Sementara itu informasi diterima tidak gentarnya sejumlah anggota dewan dengan pemberitaan miring media akibat mereka merasa sudah memberikan ‘upeti ‘ terhadap sejumlah oknum wartawan yang dipotong dari anggaran perjalanan dinas mereka.
Bendahara DPRD Medan, Nurainun menjawab wartawan membenarkan ada beberapa oknum wartawan telah mengambil dana tersebut ke ruangannya. “Untuk bulan ini (Agustus) sudah tiga kali mereka ke ruangan saya. Dana tersebut dipotong dari anggaran perjalanan dinas DPRD Medan,” ucapnya.
Namun Nurnainun mengaku anggaran yang dikeluarkannya itu resmi bahkan turut menyertakan foto copy NPWP (Nomor Peserta Wajib Pajak) untuk pertanggungjawaban. (LMC/Rom)