Toba Samosir, 15/12 (LintasMedan) – Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi menyarankan opsi relokasi bagi korban yang rumahnya tertimbun tanah longsor di Desa Halado, Kecamatan Pintu Pohan, Toba Samosir (Tobasa).
“Memang kondisi alamnya seperti ini. Nanti kita pikirkan dan saya akan minta Bapak Bupati (Tobasa), untuk merelokasi masyarakat yang bertempat tinggal di medan-medan kritis ini,” kata Edy di sela meninjau langsung lokasi bencana longsor di Desa Halado, Kecamatan Pintu Pohan, Toba Samosir (Tobasa), Sabtu (15/12).
Gubernur yang didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sumut, Nawal Lubis serta sejumlah pejabat eselon II Pemprov setempat, mengemukakan bahwa masyarakat yang rumahnya terkena tanah longsor tersebut, sejatinya tidak berpikir tentang kerawanan yang mengancam.
Untuk itu, kondisi tersebut perlu segera disikapi dengan mengevaluasi agar pilihan permukiman tidak semata hanya karena pertimbangan akses ke jalan raya.
“Rakyat kita kan berpikir gampang saja, yang penting dekat dengan jalan. Mereka tidak memperhitungkan resiko yang bisa terjadi. Nanti akan kita evaluasi. Tetapi pertama ini dulu, kita harus cari (korban longsor) sampai dapat. Doakan aga secepatnya bisa kita temukan,” katanya.
Begitu juga soal nasib pendidikan anak-anak korban, Edy menyampaikan bahwa pemerintah akan menjamin hal itu jika keluarga tidak mampu.
“Tolong dikawal terus, apa yang bisa kita lakukan untuk membantu masyarakat,” kata Gubernur.
Dalam kesempatan itu, Edy juga memberikan santunan kepada para keluarga korban bencana longsor tersebut.
Sementara itu, Bupati Tobasa Darwin Siagian menyebutkan pihaknya fokus kepada pencarian korban tertimbun longsor.
Setelah itu, lanjutnya, baru dibahas mengenai rencana relokasi sebagaimana diminta Gubernur Sumut agar mencarikan tempat permukiman yang relatif aman sebagai lokasi pengganti.
“Kita penanganan dulu. Soal relokasi, nanti akan kita lakukan setelah diteliti dulu kondisi tanah,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, bencana longsor di Desa Halado, Kecamatan Pintu Pohan, Rabu (12/12) lalu mengakibatkan dua orang luka dan sembilan orang meninggal dunia. Saat kunjungan Gubernur, satu jenazah korban berhasil ditemukan, dan satu lainnya masih terus dicari. (LMC-03)