Medan, 10/6 (LintasMedan) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) menyatakan siap membantu Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi segera mencari solusi untuk mengatasi kendala teknis yang menjadi pemicu terjadi kebocoran air bersih hingga sekitar 30 persen.
“(jika tidak segera diatasi) Kebocoran air tersebut dapat menyengsarakan rakyat. Banyak rakyat yang akhirnya tidak mendapat pasokan air bersih,” kata Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi dalam kata sambutannya saat menghadiri acara halal bi halal Lebaran 2019 di kantor pusat PDAM Tirtanadi Jalan Sisingamangaraja Medan, Senin.
Edy yang didampingi Wagub Sumut Musa Rajekshah, berjanji terlebih dahulu akan melakukan evaluasi dan meminta manajemen PDAM Tirtanadi segera mencari solusi tepat menuntaskan kendala teknis tersebut.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut, lanjutnya, akan menyiapkan penyertaan dana kepada PDAM Tirtanadi untuk menuntaskan kendala teknis yang selama ini dihadapi badan usaha milik daerah (BUMD) itu.
“Kita evaluasi kalau memang butuh, iya pengadaan dana,” kata Gubernur.
Edy menegaskan bahwa kebutuhan air bersih harus dipenuhi dengan baik, karena air adalah sumber kehidupan bagi setiap makhluk.
“Air sumber kehidupan manusia, sumber kehidupan makhluk, semua makhluk Tuhan butuh air. Kesejahteraan rakyat salah satunya itu air yang tersedia,” ujarnya.
Karena itu, lanjutnya, PDAM Tirtanadi sebagai salah satu institusi pengelola dan pemasok air bersih senantiasa diharapkan mampu meningkatkan kinerja pelayanan kepada masyarakat.
“Banyak rakyat kita marah sama saya tentang air ini, marah semuanya karena air tak mengalir,” tuturnya.
Sebagaimana diinformasikan, pihak PDAM terus berupaya mengatasi persoalan kekurangan air di Sumut, diantaranya dengan cara mempersiapkan formula untuk menyelesaiakan berbagai persoalan teknis yang terjadi saat ini.
Faktor teknis
Direktur Utama PDAM Tirtanadi, Trisno Sumantri membenarkan ada kebocoran air sebesar 30 persen karena faktor teknis.
Hal itu, menurut dia, disebabkan pipa yang sudah berumur puluhan tahun sehingga mendesak untuk dicari solusi mengatasi seluruh persoalan tersebut.
Trisno menambahkan, produksi PDAM Tirtanadi saat ini mencapai 6.400 liter per detik.
Diakuinya, sejak 10 tahun yang lalu kapasitas produksi air bersih PDAM Tirtanadi tidak banyak berkembang.
Sementara pertumbuhan jumlah pelanggan terus bertambah. “Intinya bagaimana kita mencari titik keseimbangan antara jumlah masyarakat pelanggan dengan volume kebutuhan air,” paparnya.
Lebih lanjut ia mengemukakan bahwa PDAM Tirtanadi telah menyiapkan solusi jangka panjang, menengah dan pendek.
Untuk jangka panjang, pihaknya telah mengundang investor yang bersedia membantu meningkatkan pasokan air bersih ke pelanggan.
Sedangkan untuk jangka pendek, BUMD tersebut senantiasa siap mengoperasikan sejumlah mobil tangki air bagi daerah yang mengalami krisis pasokan air bersih.
Khusus untuk solusi jangka menengah, PDAM akan memperbaiki sejumlah pipa transmisi air.
“(untuk melaksanakan semua solusi tersebut) butuh kerja keras, tetapi niat kita serius,” ujar Trisno. (LMC-02)