

Medan, 19/6 (LintasMedan) – Teka-teki mengenai insiden perampokan yang diduga dialami petugas Sekretariat PSMS terjawab.
Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Pertandingan PSMS Julius Raja membenarkan adanya peristiwa perampokan dialami Mul,43, petugas sekretariat PSMS, terjadi di depan salah satu toko olahraga di Jalan A Yani/Kesawan beberapa waktu lalu.
“Tapi yang hilang adalah duit kas Sekretariat PSMS, bukan dana dari hasil pertandingan,” kata Julius yang dikonfirmasi, Minggu.
Peristiwa itu terjadi sehari usai pertandingan PSMS melawan PSBL yang berakhir dengan kemenangan
‘Ayam Kinantan’ 2-0.
Ketika itu, kata Julius Raja, Mul singgah untuk membeli keperluan olahraga dan uang dari Bendahara PSMS yang diletakkan di dalam mobil raib akibat mobilnya dicongkel orang tak dikenal (OTK).
Insiden yang merugikan keuangan PSMS itu, kata Julius juga telah dilapor ke Polsek Medan Barat.
“Jadi soal kehilangan itu bukan tanggungjawab Panpel, tapi tanggungjawab pengurus karena itu uang kas,” dalihnya.
Lebih jauh Julius Raja memaparkan uang hasil penjualan tiket saat ini masih tersimpan utuh.
Dana tersebut berasal dari dua kali pertandingan kandang di Stadion Teladan.
Pertandingan pertama PSMS melawan Persibo Banyuasin yang berakhir dengan score 5-0 mampu menghasilkan uang penjualan tiket senilai Rp55 juta.
“Jumlah tersebut dipotong Rp30 juta untuk biaya pertandingan dan sisanya Rp25 juta akan masuk ke kas PSMS,” kata Wakil Ketua PSMS ini.
Kemudian pada pertandingan PSMS-PSBL yang berakhir dengan score 2-0 terjual tiket senilai Rp38 juta, dipotong biaya pelaksanaan Rp28 juta dan sisanya Rp10 juta masuk kas PSMS.
Sepuluh persen dari jumlah hasil pertandingan, menurut Julius Raja diberikan untuk bonus pemain berdasarkan hasil rapat kalangan pengurus PSMS.
“Jadi kita genapkan saja bonus untuk tim PSMS Rp4 juta. Hitungan bonus itukan 10 persen dari dana hasil penjualan tiket setelah dipotong biaya pertandingan,” cetus Julius Raja.
Sebelumnya Sekretaris PSMS Azzam Nasution membantah keras adanya insiden perampokan yang dialami petugas sekretariat tersebut.
Namun belakangan Azzam mengakui peristiwa itu meski dia berdalih tidak ada hubungannya dengan dana PSMS.(LMC-02)