

Medan, 10/6 (LintasMedan) – Kementerian Pertanian melalui Direktoral Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2017 akan kembali menggalakkan program kerjasama pembibitan sapi unggul bekerjasama dengan Dinas Ketahanan dan Peternakan Provinsi Sumut serta TNI AD .
“Sumut memiliki potensi besar untuk pengembangbiakan sapi unggul, sumber daya alamnya juga sangat mendukung. Karena itu kami menjadikan provinsi ini sebagai salah satu projek percepatan peningkatan populasi sapi dan kerbau tentunya sudah dengan berbagai kajian,” kata Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan yang diwakili Direktur Pakan Ternak Ir Sri Widayati, pada acara koordinasi Pengawalan Pendampingan Indukan Sapi Potong Impor di Medan, Jumat.
Pihaknya terus berupaya mempercepat peningkatan populasi sapi potong dengan menjalankan program Upaya Khusus Sapi Induk Wajib Bunting (Upsus Siwab) 2017.
Ia mengatakan Dirjend Peternakan telah merealisasikan indukan sapi potong impor pada 2016 sebanyak 4.397 ekor untuk tiga provinsi yakni Riau, Aceh dan Sumut.
Pelaksana kegiatan adalah Direktorat Perbibitan dan Produksi ternak sebanyak 1.725 ekor dan Direktorat Pakan sebanyak 2.672 ekor.
Kegiatan tersebut, kata dia bertujuan meningkatkan ketersediaan indukan sapi potong dan meningkatkan populasi serta skala usaha peternak.
Penambahan indukan sapi potong impor telah didistribusikan kepala kelompok di 30 kabupaten/kota untuk 182 kelompok dari 3 provinsi tersebut.
“Jadi untuk keberlanjutan dan keberhasilan kegiatan ini, harus dilakukan pendampingan dan pengawalan secara instensif dengan melibatkan institusi TNI AD,” katanya.
Dalam hal ini untuk mengondisikan kegiatan di lapangan, pihaknya melibatkan Bintara Pembina Desa (Babinsa) untuk pengawalan dan pendampingan pada kelompok penerima.
“Jadi harapan kami dari pertemuan ini, semoga ada pemahaman bersama dalam pelaksanaan pengawalan dan pendampingan indukan sapi Brahman Cross Impor asal Australia ini,” katanya pada acara yang dihadiri
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut, Ir Dahler M MA, dari TNI mewakili Asisten Teritorial Mabes TNI AD Kol Inf Daryatmo.
Sementara itu Daryatmo dari TNI mengatakan pihaknya siap melaksanakan tugas pendampingan sesuai yang tertuang dalam kerjasama dan kegiatan yang harus dilaksanakan oleh Babinsa antara lain, melaksanakan pengawalan dan pengamanan saat distribusi kelompok awal.
“Kemudian gerakan motivasi peternak untuk kegiatan pemeliharaan mulai dari kondisi kandang, asupan makan dan minum ternak, serta melaksanakan pendataan dan pelaporan,” katanya.
Senada juga disampaikan Kadis Ketahanan Pangan Sumut, Dahler yang cukup mengapressiasi kepercayaan pemerintah pusat menjadikan Provinsi Sumut masuk pada program kerjasama pembibitan sapi unggul Upsus Siwab.
“Sumut siap mendukung program pemerintah pusat untuk swasembada daging pada 2026. Bahkan provinsi ini sudah menargetkan tahun 2020 menjadi salah satu provinsi produsen daging sapi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” tuturnya.(LMC-04)