
Medan,3/2 (LintasMedan) – Komisi IV DPRD Medan menyoroti kinerja sejumlah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sumber Daya Air Bina Marga Bina Konstruksi (SDABMBK) Medan. Khusus untuk UPT Medan Polonia malah wakil rakyat menilai kinerjanya sangat buruk.
“Keluhan masyarakat terkait buruknya infrastruktur, khususnya jalan dan drainase, terus mengalir tanpa respon. Akibatnya, warga terpaksa hidup dalam kondisi yang semakin memprihatinkan, terutama saat hujan turun yang menyebabkan banjir dan kerusakan lingkungan semakin parah,” kata anggota Komisi IV DPRD Kota Medan, Rommy Van Boy, Senin (3/2).
Menurut Rommy kinerja UPT SDABMBK Medan Polonia cukup mendapat banyak kritik dari masyarakat yang mengadu ke DPRD Medan. “Ini sudah disampaikan berkali-kali, namun tanggapan yang diberikan selalu lambat atau bahkan diabaikan,” ujarnya.
Untuk itu, dia meminta Kepala Dinas SDABMBK meletakkan kepala UPT yang betul-betul siap menerima aduan masyarakat. “Mereka harus bekerja sama dan berkolaborasi untuk merespons keluhan warga, bukan malah diam tanpa tindakan,” ujarnya.
Selain Medan Polonia, salah satu permasalahan yang paling mencolok menurut Rommy adalah perbaikan jalan di kawasan Medan Sunggal. Warga sudah menunggu selama lebih dari satu setengah tahun, namun hingga kini tidak ada perbaikan yang dilakukan. Setiap kali hujan turun, jalanan berubah menjadi kubangan air, sementara pemerintah tetap diam seolah tidak peduli dengan penderitaan masyarakat.
“Jalan di Medan Sunggal sudah rusak parah. Setiap hujan, langsung banjir. Peta lokasi dan foto-fotonya sudah diserahkan, tapi tetap saja tidak ada tindakan dari UPT SDABMBK.
Ini bukti bahwa mereka tidak bekerja dengan baik,” ujar Rommy.
Tak hanya Medan Sunggal, kondisi saluran air di Jalan T. Cik Ditiro, Kelurahan Madras Hulu, Kecamatan Medan Polonia juga sangat mengkhawatirkan. Bronjong yang seharusnya menjaga jalur parit agar tidak ambruk malah dibiarkan roboh. Akibatnya, air dari parit meluap ke rumah warga, menyebabkan banjir yang merugikan mereka setiap kali hujan turun.
“Saluran air yang rusak ini sudah lama dilaporkan. Warga sudah meminta perbaikan, tapi tetap tidak direspons. Ini membuktikan betapa buruknya koordinasi di UPT SDABMBK
Medan Polonia,” lanjut Rommy.
Legislator Dapil V itu, secara tegas menyoroti seluruh kinerja UPT SDABMBK terutama Medan Polonia yang dinilai sangat lamban dalam menangani keluhan masyarakat. Menurutnya, keterlambatan ini tidak bisa dibiarkan karena menyangkut kenyamanan dan keselamatan warga.(LMC-02)