

Medan, 1/9 (LintasMedan) – Dua tahun terjun dalam dunia games, Lenovo langsung membuat gebrakan.
Trend gaming yang selama ini punya konotasi negatif khususnya di kalangan orangtua itupun diubah menjadi suatu aktifitas positif.
“Saat ini game resmi menjadi salah satu cabang olahraga dan pemerintah sudah mengakuinya. Organisasi pengurus olahraga ini ada di bawah naungan Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) ,” kata Eddy Lim, Ketua Umum Indonesia E sport Assosiation (IeSPA) pada acara worshop yang bertema ‘Gaming for Living” diselenggarakan Lenovo di Medan, Kamis.
Menurutnya workshop di Medan dalam rangka sosialisasi untuk pembinaan para gaming menjadi seorang atlet, sehingga kepengurusan organisasinya nanti juga akan terbentuk hingga ke daerah-daerah.
Workshop gaming for living Lenovo ini juga dihadiri Agatha, Consumer Marketing Lenovo, Christy Susastra, Consumer Notebook Product Manajer Lenovo Indonesia.
Dalam acara itu Lenovo juga mengundang Vincentius Hening guna memberikan inspirasi bagi pada gamer pemula.
Alumni Institut Tehnologi Bandung (ITB) ini merupakan pendiri Agata Studio yang merupakan developer game pemenang award yang berbasis di ibukota Provinsi Jawa Barat itu.
Sedangkan untuk gamer profesional, juga dihadirkan Andi Monang sebagai jurubicara Kanaya E Sport yang merupakan pemenang utama Lenovo Gaming League 2016 yang digelar Mei lalu.
Eddy Lim memaparkan olahraga games ini juga dipertandingkan hingga tingkat nasional sekelas Olympiade. Hanya saja games tergabung dalam Tafisa Word Sport.
Jika tak ada aral merintang, menurut Eddy Lim kejuaraan tingkat dunia games nantinya akan digelar Oktober 2016 di Jakarta dan diikuti 37 negara.
“Even ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah,” ujarnya.
Selain mampu menuai prestasi melalui olahraga, workshop tersebut juga menyosialisasikan cara menghasilkan pendapatan melalui gaming.
Vincentius Hening membagi pengalamannya mampu meraup penghasilan dari tren gaming yang tengah berkembang secara siginifikan itu.
Menurutnya perkembangan game bukan hanya di kalangan remaja dan anak-anak sebagai penikmat namun untuk para penikmat bidang gaming yang justru lebih profesional.
“Selain berupa kesenangan para penggiat gaming juga dapat memonetisasi kesengan tersebut bukan hanya sebagai pemain, namun juga melalui jalur lain seperti menjadi pembuat dan penyedia konten, pembicara spesialis di bidang gaming, komentator untuk even dan lain-lain,” katanya.
Materi lainnya lewat game, lanjutnya juga bisa diraih apabila menjadi juara dipertandingan, selain even juga mampu mendatangkan sponsor atau akhirnya nanti sebagai pelatih.
‘Jadi suka atau tidak suka games tetap akan selalu ada, tinggal bagaimana mengarahkannya menjadi suatu aktifitas positif,” sebutnya.
Sebab kata dia games merupakan suatu industri potensial yang bisa menjanjikan dari sisi ekonomi.
“Berbagai jenis pekerjaan pun bisa masuk dalam industri games, seperti karikaturis, film dan pengarang komik,” ujarnya.
Sementara Christy Susastra memaparkan workshop sebagai bentuk komitmen Lenovo untuk menjadi rekan bekerja dan bermain yang tangguh bagi para penggiat dii bidang gaming, baik developer hingga gamer profesional, sekaligus membagi kiat bagaimana menghasilkan pendapatan melalui gaming.
Di pertemuan itu juga diperkenalkan sejumlah produk terbaru dari jajaran gaming Lenovo yakni Lenovo IdeaPad Y900 -Ultimate Gaming Laptop dengan harga Rp34.999.000.
Kemudian Lenovo IneaCentre Y900 -Kualitas Desktop Gaming dengan Performa tanpa batas dan Lenovo IdeaPad Y700, membawa pengalaman gaming ke tingkat yang lebih tinggi tersedia dalam ukuran 15 inci seharga Rp16.599.000, dan 17 inci Rp20.799.000.
Selanjutnya Lenovo IdeaPad 700, Laptop Gaming pemula dengan harga terjangkau dengan berat 2.3 kg seharga Rp13.999.000, serta Lenovo Monitor Gaming Y27 G Sync.(LMC-02)