
Medan, 23/4 (LintasMedan)- Anggota DPRD Sumatera Utara, Daerah Pemilihan Nias Megawati Zebua mengungkap keprihatinannya terkait proses belajar mengajar di wilayah kepulauan Nias. Guru sering tidak hadir akibat sangat kelelahan usai menempuh perjalanan lebih dua jam dari rumah menuju sekolah.
“Sangat miris melihat guru yang akhirnya jarang melakukan proses belajar mengajar, salah satunya karena jarak rumah mereka sangat jauh dengan sekolah tempat mengajar,” ungkap Megawati Zebua, saat rapat dengar pendapat (RDP) Komisi A DPRD Sumut dengan jajaran instansi Pemprov Sumut.
Anggota Komisi A ini menceritakan kepada Kepala Inspektorat Pemprov Sumut Sulaiman Harahap, jika perjalanan guru menuju lokasi sekolah bisa memakan waktu dua sampai tiga jam, dengan kondisi infrastruktur yang rusak parah.
“Tentu sangat melelahkan Pak, bagaimana mereka harus mengajar lagi dengan kondisi kelelahan seperti ini,” ucapnya.
Untuk itu politisi yang sempat viral akibat dugaan penganiayaan pramugari ini meminta pihak pemprov Sumut agar membuat kebijakan penempatan tugas guru sesuai domisili.
“Jangan seperti sekarang, guru bertempat tinggal di Kabupaten Nias Utara, tapi dia mengajar di Nias Barat. Itu sangat jauh dan belum lagi dihadapkan dengan kondisi infrastruktur,” katanya.
Sementara, sebut Megawati guru di wilayah daerah pemilihannya itu hanya mendapatkan tunjangan sekitar Rp300 ribuan setiap bulannya. “Kita khawatirkan mereka nantinya terpaksa menggunakan dana-dana lainnya untuk memenuhi kebutuhan, jika kondisi seperti ini tidak segera diantisipasi,” kata Megawati pada RDP yang dipimpin Ketua Komisi A Usman Jakfar.
Kepala Inspektorat Sumut Sulaiman Harahap menanggapi keluhan Megawati mengatakan segera melakukan koordinasi dan menyampaikannya ke Badan Kepegawaian Pemprov Sumut.
“Akan kita sampaikan ini ke BKD, karena ini merupakan persoalan serius dan harus segera diantisiapsi guna menghemat biaya dan tenaga para guru,” kata Sulaiman.
Beberapa waktu lalu juga sempat viral di media sosial sejumlah siswa SD di Nias mengeluh guru sering tidak datang untuk mengajar di sekolah mereka.
Siswa SD Negeri 078481 Uluna’ai Hiligo’o yang berada di Dusun III, Desa Laowo Hilimbaruzo, Kecamatan Idanogawo, Kabupaten Nias ini bahkan mengungkap proses belajar mengajar bahka tidak ada dalam satu bulan. Ia menyebut, kalaupun guru datang, hanya membunyikan lonceng kemudian pergi.(LMC-02)