Yogyakarta, 1/7 (LintasMedan) – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya menegaskan, setelah ditemukan obyek diduga kapal motor (KM) Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, maka langkah selanjutnya adalah berusaha untuk mengangkat jasad dan bangkai kapal kayu tersebut dari dasar danau.
“Langka pertama, berusaha untuk mengakat kapal dan jenazah yang ada di dalam kapal,” ujarnya di Yogyakarta, Sabtu (30/6).
Bersamaan dengan itu, lanjut Menhub, asuransi dari Jasa Raharja untuk segera dicairkan kepada kelauarga korban.
Sebagaimana diketahui, hingga memasuki hari ke-13 upaya pencarian belum menghasilkan evakuasi total korban maupun bangkai KM Sinar Bangun.
Terkait hal tersebut, pihak Basarnas menetapkan untuk memperpanjang masa pencarian untuk ketiga kalinya.
Sebelumnya, proses pencarian untuk perpanjangan pencarian berakhir hari ini, Sabtu 30 Juni 2018.
Perpanjangan pencarian dikarenakan telah ditemukan sejumlah bukti jenazah dan properti kapal yang tenggelam.
Upaya pencarian mulai menemukan titik terang seperti temuan jenazah dan properti kapal di dasar Danau Toba.
Kepala Kantor SAR Medan, Budiawan, mengatakan, perpanjangan masa pencarian tersebut dilakukan untuk mengoptimalkan proses evakuasi korban.
Untuk proses pengangkatan sejumlah jenazah dan bangkai KM Sinar Bangun, Tim SAR Gabungan meminta bantuan alat dari Singapura dan Kementerian ESDM dengan teknologi canggih.
Tim SAR Gabungan baru berhasil mengevakuasi 24 orang yang tiga di antaranya dalam keadaan meninggal dunia. Sementara 164 orang korban masih dinyatakan hilang sampai saat ini. (LMC-05/VNC)