
Walikota Medan H.T Dzulmi Eldin menekan tombol sirena sebagai tanda dibukanya Karnaval Budaya Kota Medan tahun 2017, di Lapangan Merdeka Medan, Mingu (16/7). (Foto: LintasMedan/ist)

Medan, 16/7 (LintasMedan) – Parade mengenakan busana Batik Medan dengan jumlah peserta mencapai 2.674 orang dalam karnaval budaya yang digelar Dinas Pariwisata Kota Medan, Minggu (16/7), dinyatakan masuk dalam Museum Rekor Indonesia (MURI).
Iring-iringan peserta yang mengenakan Batik Medan dengan warna dominan biru dan motif berbagai ikon khas Medan tersebut berjalan kaki mulai dari depan bangunan bersejarah Tjong Afie di Jalan Ahmad Yani menuju Lapangan Merdeka.
Parade Batik Medan itu turut diikuti Walikota Medan H.T Dzulmi Edin beserta istri, Wakil Walikota Medan Akhyar Nasution beserta istri, para camat, lurah beserta jajarannya dan kepala lingkungan.
Mereka mengenakan busana batik khas Medan dengan berbagai motif seperti Penari Melayu, Tepak Sirih, Istana Maimun, Becak Medan, Masjid Raya, Payung, Becak Medan, Durian, Bunga Kangkung, Bunga Terong, Kupu-Kupu, Daun Sirih dan Bunga Padi.
Karnaval budaya yang digelar Pemko Medan melalui Dinas Pariwisata Kota Medan itu merupakan rangkaian memeriahkan Hari Jadi ke-424 Kota Medan yang jatuh pada 1 Juli 2017.
Ketua PKK Kota Medan Rita Maharani di Medan, Minggu, mengatakan, pihaknya bangga karena Parade Budaya, terutama peserta yang mengenakan Batik Medan mendapat penghargaan dari MURI.
Dengan penghargaan yang diperoleh itu, ia berharap Batik Medan semakin terkenal sehingga usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang terlibat dalam pengembangan usaha kerajinan tersebut semakin tumbuh dan berkembang.
“Hasil dan kualitas Batik Medan tidak kalah dengan batik-batik lain di seluruh Indonesia. Insya Allah jika semua mengenakan Batik Medan, kehidupan para pengerajin batik di Kota Medan akan lebih meningkat dan sejahtera lagi,” katanya.
Sebelumnya, peserta yang mengenakan busana Batik Medan hanya ditargetkan 2.500 peserta saja, ternyata jumlah peserta yang mengenakan Batik Medan lebih banyak lagi dan berhasil masuk Rekor MURI.
Untuk itu pihak MURI pun memberikan penghargaan dengan kategori Karnaval Mengenakan Busana Batik Medan Oleh Peserta Terbanyak.
Penghargaan itu langsung diberikan pihak MURI kepada Wali Kota Medan H.T Dzulmi Eldin.
Pada kesempatan itu, Walikota Medan menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua elemen masyarakat atas partisipasi dalam mendukung pembangunan di ibu kota Provinsi Sumut itu.
“Tanpa partisipasi dan dukungan anda semua, niscaya Kota Medan hanya akan menjadi kota besar yang tidak memiliki jiwa. Jadi kita semua harus terus menerus menjaga dan mengisi pembangunan di Kota Medan dengan segala daya maupun upaya yang kita mampu. Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan membangun Kota Medan tercinta ini?,” ujar Dzulmi Eldin.
Parade Budaya itu juga turut dimeriahkan atraksi tarian kolosal dan tarian etnis yang menggambarkan 14 budaya etnis dominan di kota Medan yakni Melayu, Karo, Mandailing, Toba, Simalungun, Angkola, Nias, Minang, Aceh, Jawa, Dairi, Tionghoa, Arab dan India, hiburan band serta lucky draw. (LMC-03)