Medan, 2/9 (LintasMedan) – Pertandingan tinju Pekan Olahraga Nasional (PON) akan digelar di Kota Pematangsiantar atau sekitar 100 km dari Kota Medan.
Namun venue pertandingan belakang menjadi perdebatan. Masalah terbesar venue yang dipersiapkan itu salah satunya penempatan lokasi pertandingan di lantai 5 Gedung Merdeka yang belum rsamapung hingga saat ini.
“Mengenai venue saya sangat khawatir bila diadakan di atas gedung lantai 5,” ungkap Arhansyah Tua Harahap pelatih tinju Sumut kepada wartawan di tengah kesibukannya mempersiapkan tim di Simalungun, Jumat (22/8).
Untuk laga tinju amatir sekelas PON yang digelar secara marathon dengan banyak pertandingan lokasi di gedung tinggi menurut dia bisa sangat berbahaya. Terutama dalam hal mobilisasi bila terjadi keadaan darurat seperti kerusuhan hingga petinju yang cedera.
Olahraga tarung seperti tinju sangat rentan terjadi perdebatan hingga kerusuhan yang tak diinginkan. Begitu juga cedera petinju akibat pertarungan yang sangat intens selama lebih dari satu pekan.
“Lift di gedung itu cuma dua kita sangat khawatir sekali bila terjadi yang tidak kita inginkan akan terjadi penumpukan massa. Begitu juga bila petinju cedera dan perlu penanganan cepat akan sulit untuk segera dievakuasi ke RS dari lantai 5 itu,” tutur Anharsyah Tua.
Pemko Pematang Siantar, sebut dia menyiapkan Gedung Merdeka di Jalan Merdeka untuk venue tinju. Lokasi itu dibangun sebagai sarana olahraga yang menyatu dengan pusat perbelanjaan.
Lokasi GOR pertandingan tinju letaknya di lantai 5 yang hingga kini belum rampung.
“Sampai saat ini gedungnya masih belum selesai, sehingga belum diuji kelayakannya,” ujar Anharsyah.
Pertina sendiri telah menawarkan gedung Kampus HKBP Nommensen sebagai alternatif. Namun tampaknya tak disetujui.
Sebelumnya Arhasyah menyampaikan persiapan kontingen tinju Sumut semakin baik dan menuju kondisi puncak. Fisik dan mental seluruh atlit saat ini sudah mencapai standar yang diinginkan.
“Jadi kondisi kebugaran atlet kita sudah mencapai standar yang tinggi dan secara mental juga mereka siap bertanding,” ucapnya.
Salah satu program yang sudah dijalani atlet jelang pertandingan adalah sesi konseling bersama psikolog yang disediakan KONI Sumut.
Menurut Anhar, konseling psikologi ini cukup penting agar semangat para petinju kian membara di saat- saat sebelum laga.
“Setelah konseling rasa percaya diri petinju bertambah dan lebih optimis.(LMC-02)