
Medan, 18/1 (LintasMedan) – Ketua Pengcab Federasi Olahraga Karatedo Indonesia (Forki) Kota Medan periode 2010-2014 Palti Simanjuntak, akan menggugat Pengurus Provinsi (Pengprov) Forki Sumut ke Badan Arbitrase Republik Indonesia (BAORI) Pusat.
“Kami berencana menggugat Pengprov Forki Sumut ke BAORI, karena hasil musyawarah cabang Forki Medan yang direstui Pengprov Forki Sumut pada 11 Januari 2014 dinilai cacat hukum,” katanya di Medan, Minggu.
Salah satu poin gugatan yang akan diajukan Palti, yakni meminta BAORI agar membatalkan kepengurusan Pengcab Forki Medan 2015-2019 pimpinan Asrul Beni Harahap yang dipilih melalui musyawarah di Medan pada 11 Januari 2015.
Menurut dia, musyawarah cabang (Muscab) Forki Kota Medan itu diselenggarakan dan direstui oleh Pengprov Forki Sumut tanpa melalui mekanisme dan prosedur yang diatur dalam AD/ART induk organisasi karate tersebut.
Sebelum menyetujui penyelenggaraan musyawarah cabang, lanjut dia, Pengprov Forki Sumut seharusnya membekukan Pengcab Forki Medan periode 2010-2014 dan selanjutnya mengangkat karataker.
“Masa kepengurusan kami di Forki Medan memang sudah berakhir sekitar satu tahun, tetapi hingga saat ini kami belum pernah menerima surat resmi dari Pengprov Forki Medan agar segera Sumut menggelar Muscab,” ujarnya.
Bahkan, kata Palti, Pengprov Forki Sumut yang diketuai Rahmat Shah justru mengabaikan mekanisme dan prosedur yang diatur diatur dalam pasal 14 ayat 3 AD/RT Forki tersebut.
Karena itu, pihaknya bersama belasan kepengurusan perguruan karate yang bernaung di bawah Forki Medan sepakat tidak mengakui Pengcab Forki Medan periode 2015-2019 “versi” Pengprov Forki Sumut.
Ia menambahkan, meski kepengurusan Pengcab Forki Medan periode 2010-2014 sudah berakkhir, tetapi program pembinaan terhadap atlet tetap berjalan dengan baik secara berkelanjutan.
Bahkan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah atlet untuk memperkuat Sumut dalam beberapa kejuaraan berskala nasional.
“Kami tidak ingin program pembinaan atlet yang sudah berjalan baik selama ini terganggu akibat dipicu oleh konflik yang disinyalir sengaja dilakukan oleh oknum-oknum tertentu,” ujarnya tanpa menyebutkan identitas oknum-oknum tertentu tersebut. (LMC-02)