
Ilustrasi

Medan, 23/2 (LintasMedan) – Harga cabe merah di sejumlah pasar tradisional di Medan mengalami fluktuatif naik turun belakangan ini, padahal produksinya dikategorikan cukup.
Sekretaris Dinas Pertanian Sumatera Utara Ichroni Hasibuan melalui Kasubbag Program Marino mengatakan produksi cabe merah cukup untuk kebutuhan masyarakat Sumut.
Dia menjelaskan produksi cabe merah angka sementara tahun 2015 (pemasukan data 75 persen) sebanyak 199.627 ton.
“Jumlah itu diperoleh dari tanam 12.684 hektar dan panen 15.462 hektar dengan produktivitas 129,11 kwintal per hektar,” katanya, Selasa.
Produksi terbanyak dari daerah Simalungun 51.208 ton, Karo 48.860 ton, Batubara 36.612 ton, Taput 17.781 ton dan Dairi 13.024 ton.
Sementara angka sementara tahun 2016 posisi sampai Januari 2016 (pemasukan data masih 5 kabupaten) sebanyak 614 ton terdiri dari Kabupaten Madina sebanyak 433 ton, Labuhanbatu 9 ton, Asahan 97 ton, Medan 50 ton dan Binjai 25 ton.
Sementara salah seorang pedagang sayur mayur br Lubis di Pusat Pasar Medan, mengatakan harga cabe merah Rp28.000 per kg, turun dibanding sehari sebelumnya Rp36.000 per kg dan Sabtu (20/2) Rp41.000 per kg.
“Harganya terus naik turun. Tiap hari berubah drastis,” kata Lubis.
Menurut pedagang ini, kenaikan harga terjadi jika di pasar hanya didominasi cabe lokal sedangkan (cabe kotak) dari Aceh dan Sumatera Barat tidak masuk.
“Kalau cabe kotak dari Aceh dan Sumbar belum masuk maka harga cabe lokal jadi mahal karena tak ada saingan,” ungkap Lubis.(LMC-05)