
Ilustrasi - Logo Popnas XIV/2017. (Foto: LintasMedan/ist)

Medan, 7/8 (LintasMedan) – Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) bertekad merebut juara pada ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XIV yang dijadwalkan berlangsung di Semarang, Jawa Tengah pada September 2017.
“Kami akan menurunkan lima perenang dalam Popnas 2017 yang merupakan atlet terbaik hasil seleksi di tingkat Provinsi Sumut,” kata ketua tim seleksi cabang renang Sumut untuk Popnas 2017 Yopie War, kepada pers di Medan, Senin.
Mereka masing-masing Erlangga Andaru Rinaldi, Erian Arief Pratama, Raja Khairil Yahya, Annisa Putri, dan Dinda Syafira Putri.
Lima perenang muda itu pada tahapan seleksi akhir yang diikuti 40 peserta dari sejumlah kabupaten dan kota di Sumut, antara lain Kota Medan, Pematang Siantar, Padang Sidimpuan, Kabupaten Deli Serdang, Asahan, Batu Bara dan Dairi.
“Tahapan seleksi berjalan lancar. Untuk bisa lolos seleksi, kami mewajibkan para peserta untuk lolos limit nasional dan mendekati limit A Pengprov PRSI Sumatera Utara,” ucap Yopie.
Karena itu, pihaknya optimistis lima perenang tersebut diprediksi mampu merebut posisi terbaik sekaligus ikut mengharumkan nama Sumut dari cabang renang Popnas 2017.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) PRSI Sumut Muchrid Nasution saat dihubungi secara terpisah, mengatakan kemampuan lima perenang itu tidak diragukan lagi untuk bersaing bersama atlet dari berbagai daerah di tanah air untuk menjadi yang terbaik di Popnas 2017.
“Mereka layak mewakili Sumut karena memang sudah menjalani proses seleksi yang begitu ketat,” ucap pria yang akrab disapa ‘Coki’ itu.
Bahkan, lanjutnya, PRSI Sumut berencana menerjunkan para perenang tersebut ke berbagai event berskala nasional lainnya untuk menambah pengalaman bertanding sekaligus memantapkan catatan rekor di berbagai nomor lomba.
Muchrid berharap kelima perenang tersebut semakin berprestasi pada even-event lainnya, karena mereka juga termasuk atlet yang dipersiapkan memperkuat Sumut pada PON 2020 di Papua.
Dalam upaya mengembalikan kejayaan Sumut dalam cabang renang, menurut dia, PRSI Sumut saat ini masih dihadapkan dengan beberapa kendala, terutama dalam hal besarnya dana yang dibutuhkan untuk melaksanakan program pembinaan secara berkelanjutan serta belum adanya pelatih yang berkompeten untuk cabang olahraga akuatik tersebut.
“Dana itu bukan hanya untuk latihan, melainkan juga untuk menyertakan atlet-atlet ke pertandingan berskala nasional maupun internasional,” katanya.
Oleh karena itu, Muchrid berharap pemerintah daerah maupun sektor dunia usaha di provinsi ini lebih memperhatikan dan turut berkontribusi nyata menkung program PRSI Sumut mencetak sejumlah perenang terbaik di Indonesia, seperti di era tahun 1970 hingga 1990-an. (LMC-02)