Medan, 1/3 (LintasMedan) – Anggota DPR dari Fraksi Gerindra, Raden Muhammad Syafii (Romo) mengaku tidak takut dengan laporan sejumlah pihak terkait kedatangannya ke Provinsi Sumatera Utara pekan lalu, dengan tudingan melakukan kampanye gelap.
“Minggu lalu ada yang mempersoalkan itu Romo datang dengan tim DPR kapasitasnya apa. Tapi saya tidak takut,” kata Romo saat berorasi pada aksi damai Aliansi Umat Islam Bersatu di depan Kantor Wali Kota Medan, Jalan Kapten Maulana Lubis, Medan, Jumat (1/3).
Dalam orasi itu politisi asal Sumut yang dikenal kritis ini menegaskan kedatangannya waktu itu dalam rangka reses.
Dia juga menjelaskan bahwa dalam demokrasi kekuasaan itu dibagi tiga, legislatif (DPR), eksekutif (pemerintah) dan yudikatif (Mahkamah Agung) dan apa yang menjadi fungsi dan tugasnya sebagai DPR diatur dalam UUD 45.
DPR kata Romo juga memiliki fungsi pengawasan yang bisa dilakukan di dalam gedung parlemen maupun di luar gedung.
“Jadi saya ini memang sedang jadwal reses hingga 4 Maret 2019. Kalau ada yang mempersoalkan kedatangan saya tolong buka UUD Tahun 1945,” katanya.
Romo juga mengingatkan agar jangan terbiasa melakukan kebijakan yang tidak sesuai UU serta membuat statemen dan fitnah yang bertentangan dengan konstitusi.
“Tapi saya tidak takut karena rakyat Indonesia yang cinta NKRI, pasti akan mengambil sikap mendukung mereka yang berpedoman kepada konstitusi serta melaksanakan tugas sesuai dengan peraturan perundang-undangan,” kata anggota Komisi III DPR RI ini.
Aksi massa ormas Islam itu juga menuntut netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN), termasuk pihak kepolisian.(LMC-02)