

Pangkalpinang, 21/11 (LintasMedan) – Sumatera Utara hanya mampu meraih medali perak cabang sepak bola Porwil Sumatera 2015. Sumut kurang beruntung sehingga dikalahkan Sumatera Selatan dengan skor 0-1 pada pertandingan final di Stadion Depati Amir, Pangkalpinang, Sabtu.
Dalam pertandingan ini, kedua tim menampilkan permainan terbuka. Sumut mengandalkan umpan pendek kaki ke kaki, berkali-kali mengancam pertahanan Sumsel. Sedangkaan Sumsel yang dikomandoi dua pemain eks PPLP Sumut, M Andes Adinata dan Juanda Priyatna mengandalkan serangan balik, kerap mengancam pertahanan Sumut.
Petaka menghampiri Sumut pada menit ke-22. Kepala Indra Kelana bocor setelah disiku kapten tim Sumsel, Andes Andinata. Meskipun kepala mengeluarkan darah dan diperban, pemain Medan Soccer itu tetap berusaha untuk bermain.
Gawang Sumut akhirnya kebobolan pada menit ke-42. Tendangan Yusuf Efendi dari luar kotak penalti gagal diantisipasi kiper Sumut, Choirul Amri. Sumsel pun unggul 1-0 dan bertahan hingga babak pertama usai.
Pada awal babak kedua, kepala Indra Kelana terus mengeluarkan darah. Dengan terpaksa Indra digantikan Rio Syahputra Damanik pada menit ke-46. Dikeluarkannya Indra membuat lini serang Sumut menjadi tumpul.
Terbukti sepanjang babak kedua, Sumut terus menekan pertahanan Sumsel. Namun penyelesaian akhir menjadi kendala. Berkali-kali peluang gagal dituntaskn dengan baik.
Kiper Sumsel Teja Paku Alam juga tampil cemerlang. Berkali-kali dia harus jatuh bangun menyelamatkan gawangnya. Salah satu penampilan luar bisa kiper Sumsel adalah ketika menepis sundulan keras. Gusti Sandria dan menangkap tendangan melengkung Yusriza Muzzaki.
Meski terus menekan, namun Sumut gagal mencetak gol. Hingga pertandingan usai, pasukan Syahrial Effendi gagal menyamakan kedudukan dan kalah 0-1. Dengan hasil ini, Sumut pun gagal meraih medali emas cabang sepak bola Porwil Sumatera 2015.
Pelatih Sumut, Syahrial Effendi mengaku tetap puas dengan permainan anak asuhnya. Dia mengaku timnya hanya kurang beruntung. “Kalau dari segi permainan, kita menguasai. Namun keberuntungan belum berpihak, sehingga peluang yang tercipta gagal menjadi gol,” ujar Syahrial Effendi.
Mantan pelatih PSDS Deliserdang itu menambahkan, kehilangan Indra di babak kedua memang berpengaruh kepada lini depan Sumut. Pasalnya penggantinya, Rio Damanik masih memiliki jam terbang minim. “Rio masih berusiaa 19 tahun dan masih butuh jam terbang,” paparnya.
Ketua Kontingen Sumut, John Lubis tetap memberikan apresiasi kepada para pemain sepak bola. Menurutnya para pemain sudah berjuang dan mengusai jalannya pertandingan, tapi belum beruntung. “Pemain sudah berjuang maksimal, tapi memang masih kurang beruntung,” sebut John. (LMC/rel)