

Medan, 9/12 (LintasMedan) – Tim Ramadhan Pohan-Eddi Kusuma (Redi), menuding tingginya tingkat golput pada Pilkada Medan merupakan kesalahan KPU Medan.
“KPU tidak kreatif mencari cara bagaimana agar warga mau datang ke TPS dan mencoblos,” tuding
Ketua Tim Pemenangan REDI Bobby Oktavianus. Politisi Gerindra ini merasa kesal dan kecewa dengan kinerja KPU.
“Kami kecewa dengan kinerja KPU atas tingginya tingkat golput hari ini,” ujarnya di Kantor KPU Medan, Rabu.
Dia bahkan menilai dengan anggaran yang cukup besar yakni Rp 56,6 M, seharusnya KPU Medan mampu meminimalisir tingkat golput.
“Kami minta penegak hukum segera mengusut pengguanaan anggaran di KPU Medan. Alokasinya cukup besar, tapi hasilnya tingkat golput mencapai 70 persen,?,” cetusnya.
Bobby menganggap tingginya tingkat golput sangat merugikan khususnya bagi pasangan Redi.
Di sisi lain, Ketua Tim Pemenangan pasangan Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution (Benar), Syaf Lubis justru menilai rendahnya partisipasi masyarakat dalam mencoblos bukan salah KPU Medan.
“Jadi bukan karena kurang sosialisasi dari KPU. Jadi Pilkada Medan itu beda dengan Pemilu Legislatif,” ujarnya.
Dia mengakui partisipasi masyarakat dalam memilih lebih tinggi saat Pileg karena semua memang bergerak mencari suara dan bukan hanya partai politik.
“Kalau pada Pilkada hanya mesin partai bersama kandidat calon yang bergerak. Makanya berbeda,” katanya.(LMC-02/Tr)