
Madina, 21/8 (LintasMedan) – Direktur Rumah Sakit Umum (RSU) Panyabungan, Rusli Pulungan mengatakan hasil Polymerase Chain Reaction (PCR) bisa berubah pasca bersalin merupakan sesuatu yang langka yang masih perlu penelitian.
“Ini kasus yang langka. Belum ada literatur yang menyatakan tertular dari rahim,” ujar Rusli kepada LintasMedan, Jumat (20/8).
Sebuah kasus ditemukan di RSU Panyabungan. Hasil PCR yang dikeluarkan laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Padang, terhadap Gatinia Ziliwu, 28, berbeda dengan bayinya.
Gatinia, warga Kecamatan Natal, Mandailing Natal (Madina) melahirkan di rumah sakit tersebut atas rujukan klinik PT Rimba Mujur Mahkota (RMM) karena seorang karyawan.
Dalam pemeriksaan awal, antigen Gatinia dinyatakan positif. Dia melahirkan secara caesar. Namun hasil PCR berubah setelah melahirkan. Gatinia dinyatakan negatif dan bayinya positif.
“Kita akan periksa ulang untuk memastikannya kembali,” ujar Rusli.
Namun terkait pemeriksaan awal, Gatinia malah memberikan keterangan yang berbeda. Dia tidak merasa terpapar Covid-19.
“Saat periksa antigen saya dinyatakan negatif. Setelah dioperasi, kenapa bayi saya dinyatakan positif,” ucapnya.
Gatinia masuk rumah sakit pada Minggu (15/8) lalu sementara bayinya telah lima hari terisolasi di RSU Panyabungan, sejak keluarnya hasil PCR dan dalam keadaan sehat dengan berat 2,5 gram.(LMC-04)