

Medan, 3/1 (LintasMedan) : Bakal kandidat ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Medan Zulfan Efendi Nasution berharap agar jangan ada pihak yang coba menghalanginya maju dalam bursa pemilihan ketua umum pada Musyawarah Kota (Musorkot) KONI Medan, 9 Januari 2016.
“Saya atau siapapun punya hak untuk maju mencalonkan diri dalam Musorkot KONI Kota Medan. Soal menang atau kalah itu biasa dalam berdemokrasi,” kata Zulfan di hadapan sejumlah pimpinan Pengurus Cabang (Pengcab) Olahraga pada acara pisah sambut Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Medan 2011-2015 dan pengurus PRSI 2016-2020, Minggu malam di Garuda Plaza Hotel.
Mantan Ketua Pengcab PRSI periode 2011-2015 ini menegaskan tekadnya maju sebagai kandidat Ketua Umum KONI atas desakan sejumlah insan olahraga Kota Medan.
Zulfan mengaku bukan untuk mencari uang dari wadah organisasi olahraga itu dan dia menegaskan tidak gila jabatan.
“Saya ingin prestasi olahraga Kota Medan maju, serta mampu mewujudkan Medan benar-benar sebagai kota atlet,” tuturnya.
Untuk mewujudkan hal itu, Ia menjelaskan telah memiliki beberapa konsep di antaranya berjanji memberdayakan sejumlah pengurus cabang (Pengcab) untuk ikut secara langsung mengusulkan anggaran KONI setempat dan mengelola dana pembinaan atlet.
“Jika terpilih menjadi ketua KONI Medan, saya akan mengikutsertakan seluruh Pengcab-pengcab dalam proses pembahasan anggaran dan mengelola dana pembinaan atlet tanpa ada diskriminasi” katanya.
Ia menjelaskan, wacana mengikutsertakan Pengcab dalam pengelolaan anggaran KONI Medan adalah salah satu program sangat mendesak untuk direalisasikan karena selama ini sistem pengeloaan anggaran yang diterapkan bersifat sentralistik.
“KONI itu sifatnya memantau dan mengawasi, yang punya atlet itu ya Pengcab. Namun saya melihat selama ini malah pengcab yang mengalami kesulitan anggaran untuk membina atlet,” kata mantan atlet polo air internasional ini.
Jika kelak terpilih memimpin KONI Medan, dia juga menegaskan harus mampu menggandeng sponsor, para pelaku dunia usaha untuk meningkatkan kesejahteraan atlet berprestasi.
“Olahraga harus punya inovasi dan tidak mutlak hanya mengandalkan dana APBD saja. KONI harus mampu memediasi dan menggandeng pihak ketiga untuk membantu peningkatan prestasi atlet,” kata Zulfan.(LMC-02)