Medan, 25/7 (LintasMedan) – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun 2020 siap merealisasikan pembangunan jaringan gas (jargas) 5.500 sambungan rumah tangga di Kabupaten Deli Serdang, Sumut.
“Pembangunan jaringan gas di Sumatera Utara akan terus berlanjut. Tahun 2020, di Kabupten Deli Serdang direncanakan dibangun jaringan gas 5.500 sambungan rumah atau SR,” kata Sales Area Head Medan PT PGN, Tbk Saeful Hadi kepada pers di Medan, Kamis.
Sebelum pengembangan jargas tersebut dilaksanakan, kata dia, di kabupaten tersebut saat ini sedang dilaksanakan survei serta persiapan Front End Engineering Design (FEED) dan Detail Engineering Design and Design for Construction (DEDC).
Lebih lanjut ia menjelaskan, pembangunan jargas 5.500 sambungan rumah tangga di Deli Serdang merupakan lanjutan dari program pengembangan tahun 2019 yang diproyeksikan sebanyak 5.560 sambungan rumah tangga.
Selain pelanggan rumah tangga, lanjutnya, PGN memiliki 45 pelanggan industri di Deli Serdang dan akan diperkirakan segera bertambah dua pelanggan baru, yaitu pabrik sarung tangan milik Mark Dynamic dan perusahaan industri milik PT Alco.
Sedangkan untuk pelanggan dari sektor usaha mikro, kecil dan menengah di kabupaten tersebut, PGN memiliki sebanyak 405 pelanggan.
Selain Deli Serdang, Pemerintah tahun 2019 juga merealisasikan penambahan jargas di Kota Medan sebanyak 5.656 sambungan rumah tangga.
“Pembangunan jargas baru di Medan saat ini sudah mencapai sekitar 50 persen,” kata Saeful didampingi Humas PT PGN Medan, Yusnani.
Disebutkannya, PGN mempunyai misi menjaga dan memeratakan penggunaan energi yang efisien dan aman.
“Tujuannya menciptakan nilai ekonomi yang unggul buat masyarakat maupun pelaku industri,” paparnya.
Ia mengatakan, selama ini ongkos energi bagi pelaku industri cukup signifikan mempengaruhi struktur biaya produksi, dan jika mayoritas industri menggunakan gas alam yang lebih efisien dan aman, akan terjadi penghematan yang signifikan bagi pelaku usaha.
“Dengan efisiensi sektor energi saja, para pelaku industri bisa menghadirkan harga kompetitif buat produknya, atau menyiapkan dana ekspansi,” katanya.
Harga gas untuk pelanggan industri ditetapkan sebesar 10,28 dolar AS per MMBTU dan pelanggan rumah tangga rata-rata Rp2.945 per meter kubik.
“Jika dibandingkan dengan gas elpiji, harga gas bumi relatif lebih hemat hingga sekitar 60 persen,” ujar Saeful. (LMC-05)