Jakarta, 20/1 (LintasMedan) – Pemerintah Indonesia memastikan pesawat AirAsia QZ8501 yang mengalami kecelakaan terbang ke atas dalam kecepatan tinggi pada saat-saat terakhir.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan saat berbicara dalam sidang di DPR, di Jakarta, Selasa, mengatakan data radar menunjukkan pesawat tiba-tiba bergerak naik pada ketinggian sekitar 6.000 kaki, berhenti, dan kemudian menghilang pada tanggal 28 Desember.
“Tidak normal untuk bergerak menanjak seperti itu, sangat jarang bagi pesawat komersial, yang biasanya naik hanya setinggi 1.000 sampai 2.000 kaki per menit. Hal ini hanya bisa dilakukan pesawat jet tempur,” paparnya.
Para penyelidik masih memeriksa dua alat pencatat penerbangan untuk mengetahui penyebab kecelakaan.
Sebelumnya, Pemerintah mengatakan sampai sejauh ini tidak ada bukti terjadinya tindakan terorisme.
Sekitar 50 jenazah dari 162 korban pesawat AirAsia QZ 8501 yang meninggalkan Surabaya menuju Singapura itu, sudah ditemukan dari Laut Jawa.
Diperkirakan sebagian besar jenazah berada di dalam bagian badan pesawat, sehingga penemuan lokasi badan pesawat penting dalam proses pencarian jenazah. (LMC/BBC)