
Kepala SAR Nasional Marsekal Madya FHB Sulistiyo dan Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi, di Pangkalan Udara Lanud Suwondo Medan, Selasa.

Medan, 10/1 (LintasMedan) – Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut menandantangani naskah kesepahaman bersama (MoU) di bidang kerja sama operasional pesawat helikopter khusus SAR.
Naskah MoU tersebut ditandatangani Kepala SAR Nasional Marsekal Madya FHB Sulistiyo dan Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi, di Pangkalan Udara Lanud Suwondo Medan, Selasa.
“Hari ini kita melihat satu unit heli yang cukup canggih dan menjadi kebanggaan kita bersama. Tentunya keberadaan heli ini memberikan dukungan kapasitas baik sarana dan prasarana dalam kesiapsiagaan, pencarian dan pertolongan korban bencana,” ujar Erry Nuradi.
Ia menjelaskan, penempatan pesawat helikopter SAR di Medan tersebut berkaitan erat dengan surat permohonan Pemprov Sumut kepada Basarnas, mengingat kondisi geografis Sumut dan beberapa provinsi di sekitarnya yang rawan bencana.
“Kita berharap Heli Basarnas ini dapat mendukung program kemanusian dan kegiatan lain. Mudah-mudahan ini akan bermanfaat,”ujarnya.
Disebutkannya, Sumut berdasarkan data geografis, geologis, demografis dan klimatologis masuk dalam kategori rawan bencana, baik disebabkan oleh faktor alam maupun non alam dan perbuatan manusia.
Hal ini juga diperkuat dengan indeks resiko bencana Tahun 2015 bahwa dari 33 Kabupaten Kota di Sumut masuk dalam kategori tinggi sehingga memerlukan investigasi, kesiapan, kesiagaan dalam menghadapinya, termasuk melakukan tindakan cepat, tepat, terkoordinir dan terpadu.
Sementara itu Kepala Basarnas Marsekal Madya FHB Sulistiyo, mengatakan pihaknya berkomitmen memberikan pelayanan yang terbaik untuk bisa hadir dengan cepat ke daerah bencana sesuai dengan standar SAR internasional .
Salah satunya, kata dia, menempatkan Helikopter SAR di Kota Medan. Keberadaan Heli ini lanjut Sulistiyo kawasan bencana di Sumatera bagian utara dan tengah yakni Aceh, Sumut, Padang, Pekan Baru, dan Jambi.
Ia berharap pemanfaatan heli nantinya bisa didisain secara baik, sehingga bisa dirasakan masyarakat terhadap jaminan pelayanan keselamatan masyarakat.
“Manajemen Operasional Heli harus ditata secara baik oleh Basarnas, TNI AU dan Pemda,” katanya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumut Riadil Akhir Lubis, menjelaksan nota kesepahaman melingkupi penyelenggaraan operasi pencarian dan pertolongan melalui kerjasama operasional helikopter SAR di Sumut.
“Keberadaan helikopter ini nantinya akan memberi pemguatan dukungan kapasitas baik sarana prasarana maupun kompetensi SDM dalam kesiap siagaan dan dalam pencarian serta pertolongan,” ucap dia.
Adapun spesifikasi helikopter jenis AW.139 Agusta Westland produksi Italia tahun 2015 yang baru terbang 200 jam. Pesawat berkapasitas 13 orang penumpang itu mampu membawa muatan maksimal sebanyak 2.778 kg untuk menunjang evakuasi korban.
Untuk menunjang kegiatan nota kesepahaman, telah pula dibuat posko bersama antara TNI AU, Pemprov Sumut dan Basarnas di hanggar Lanud Soewondo Medan. (LMC-02)