
Foto - Ilustrasi

Medan, 4/10 (LintasMedan) – Bank Indonesia perwakilan Sumatera Utara (Sumut) mendorong para pedagang cabai daerah itu agar membentuk asosiasi untuk menjaga kestabilan harga cabai di tingkat konsumen maupun petani.
“Dalam upaya menjaga kestabilan harga cabai, kami telah melakukan pertemuan kepada para pelaku pasar khususnya pedagang cabai,” kata Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumut, Arif Budi Santoso, saat melakukan audiensi kepada Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi, di Medan, Rabu.
Arif menjelaskan bahwa kalangan pedagang cabai di Sumut umumnya memahami pentingnya dibentuk wadah asosiasi tersebut bagi kelangsungan usaha mereka.
Selain itu, lanjutnya, keberadaan asosiasi pedagang cabai ini kelak bisa dijadikan wadah konsultasi dan komunikasi antarsesama pedagang komoditas tersebut, termasuk bagi Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sumut.
Dalam pertemuan yang turut dihadiri Kepala Bulog Divre Sumut Imran Rasydi itu, Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi berharap Perum Bulog ikut membantu menstabilkan harga-harga komoditas bahan kebutuhan pokok di provinsi tersebut.
“Kita berharap inflasi Sumut tetap stabil, atau paling tidak tetap berada dibawah rata-rata nasional. Karena pertumbuhan ekonomi Sumut selama ini masih berada di atas rata-rata nasional. Selain pertumbuhan ekonomi yang tinggi, inflasinya juga hendaknya bisa ditekan,” ujarnya.
Jika inflasi dapat ditekan dan pertumbuhan ekonomi di Sumut tinggi, tentunya akan dapat menambah kesejahteraan bagi masyarakat setempat.
Diakuinya, cabai merupakan salah satu komoditas pangan yang selama ini masih dominan mempengaruhi inflasi di Sumut, karena harganya tidak stabil.
Karena itu, pihaknya berharap Perum Bulog ikut serta dalam menjaga kestabilan harga cabai.
“Perlu adanya koordinasi antara BI dan Bulog untuk kestabilan harga khusus cabe yang merupakan salah satu penyumbang tingginya angka Inflasi di Sumut,” ujar Gubernur. (LMC-02)