
Demo massa mengkritisi kinerja Bank Sumut, Kamis (18/2) di Halaman Gedung DPRD Sumut.(Foto:LintasMedan/ist)

Medan, 18/2 (LintasMedan) – Unjukrasa mengkritisi kinerja Direksi PT Bank Sumut makin gencar dilakukan berbagai elemen massa di Gedung DPRD Sumut.
Kelompok massa mengatasnamakan Sapma Hanura, Kamis menggelar aksi di halaman gedung wakil rakyat tersebut. Mereka mendesak DPRD Sumut mempertanyakan tindak lanjut pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap kinerja bank BUMD itu. “Kita minta agar penegak hukum mengusut tuntas dugaan korupsi di badan usaha milik Pemprov Sumut itu,” teriak massa dalam orasinya.
Sebelumnya aksi mengkritisi kinerja direksi Bank Sumut juga digelar mahasiswaGerakan Mahasiswa Peduli Sumatera Utara (GMP-SU).
Mereka mengkritisi ‘isu write off’ atau hapus buku dan meminta keuangan Bank Sumut diaudit.
Dalam aksinya massa berorasi dan membentangkan poster dan spanduk berisi kecaman buruk atas kinerja Direksi Bank Sumut selama beberapa tahun belakangan.
Massa menilai buruknya kinerja Direksi Bank Sumut ini tampak dari kebijakan write off (hapus buku) sebesar Rp325 miliar yang belum diketahui secara jelas penyebabnya.
Dalam pernyataan sikapnya, mahasiswa mendesak dewan komisaris bisa menjelaskan kepada pemilik saham kenapa terjadi Write Off.
Tidak Ada Masalah
Di tempat terpisah Direktur Utama Bank Sumut Edie Rizlianto mengatakan, Bank Sumut sudah melaksanakan write off sebesar Rp 325 miliar dan tidak ada masalah dengan OJK.
“Jadi tidak ada masalah dengan OJk,” ujar Edie ketika ditanya wartawan usai acara Pertemuan Tahunan OJK 2016 Kamis sore.
Menurut Edie, apa yang dilakukan Bank Sumut soal Write Off. sesuai aturan.
“Jadi tanya saja OJK,” ujarnya.(LMC-05/02)