Medan, 7/1 (LintasMedan) – Ketua Komisi C DPRD Medan Anton Panggabean menyesalkan sikap Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kota Medan Benny Sihotang yang terkesan melakukan ancaman dengan membawa-bawa nama salah satu Organsiasi Kepemudaan (OKP) saat Rapat Dengar Pendapat di gedung wakil rakyat.
“Jangan bawa-bawa OKP di sini, nggak laku. Yang kami undang dan yang hadir itu Bidang Perekonomian, PD Pasar dan pedagang,” teriak Politisi Partai Demokrat itu saat memimpin sidang membahas persoalan Pasar Jalan Kemiri, Kamis.
Kalangan wakil rakyat lainnya, juga mempertanyakan kehadiran salah seorang dari pihak swasta (pemborong) berinisial ERN, yang disebut Benny sebagai Sekjen Satgas Inti salah satu OKP di Medan.
“Apa kapasitasnya disini, tukang atau pemborong. Itu saja, jangan bawa-bawa organisasinya,” kata anggota dewan lainnya Kuat Surbakti.
Apalagi dalam RDP tersebut juga terungkap bahwa selain menjabat sebagai Dirut PD Pasar, Benny merupakan Ketua Satgas Inti OKP dimaksud.
“Jangan karena Pak Benny ketua menjadi saling bela sama Sekjennya. Tidak boleh begitu karena yang kita bahas ini soal pemerintahan,” kata Kuat.
Suasana panas tersebut terjadi saat digelar RDP membahas pasar Jalan Kemiri dengan turut menghadirkan sejumlah pedagang.
Pedagang Pasar Kemiri mengaku diancam dan diintimidasi oleh ERN serta dipaksa untuk membayar Rp17.5 juta guna renovasi kios dan perbaikan meja dagangan.
Namun Benny berdalih tidak tahu tentang persoalan itu dengan alasan tak pernah menerima keluhan pedagang.
Hadir pada rapat tersebut Kabag Perekonomian Pemko Medan, Dahnar Siregar.
Dia meminta agar Benny memberi laporan kepada Badan Pengawas Pemko setempat jika ada kebijakan yang dilakukan oleh PD Pasar.
Namun pernyataan tersebut justru membuat Benny berang, merasa tersinggung dan dipojokkan.(LMC-02)