

Medan, 2/6 (LintasMedan) – Manajemen PT PLN kembali mengumbar janji tidak akan melakukan pemadaman listrik saat bulan suci Ramadhan. Namun janji perusahaan milik BUMN itu sulit dipercaya kalangan wakil rakyat di DPRD Sumatera Utara.
“Sudah terlalu sering PLN mengumbar janji dan mengingkarinya. Sulit rasanya untuk mempercayainya,” kata anggota Komisi D DPRD Sumut, Wagirin Arman, kepada pers usai rapat dengar pendapat (RDP) dengan pihak manajemen PT PLN Wilayah Sumut, Kamis.
Meskipun dalam RDP tersebut Komisi D menekankan agar PLN tidak lagi mengecewakan masyarakat karena kerap melakukan pemadaman saat bulan suci Ramadhan, namun realisasi dan janji PLN sulit dipercaya.
“Karena berdasarkan pengalaman di tahun-tahun sebelumnya, pemadaman tetap terjadi meski pihak PLN telah mengeluarkan pernyataan menjamin tidak memadamkan listri,” cetus Politisi Golkar ini.
Anggota Komisi D lainnya Zulfikar, juga menyebutkan masyarakat sangat khawatir pemadaman listrik selama Ramadhan karena mengganggu kekhusukan beribadah.
“Jadi tahun-tahun lalu PLN juga bilang aman, tapi listrik padam juga. Masyarakat berharap komitmen dari perusahaan ini,” kata Politisi PKS itu.
Selain membahas soal pemadaman yang tak kunjung usai, beberapa hasil kesimpulan RDP yang dibacakan Sekretaris Komisi D, Nezar Djoeli itu juga meminta PLN memenuhi janji memperluas jaringan ke desa-desa yang belum menikmati listrik.
Dewan juga meminta PLN melayani sambungan baru ke pelanggan di Kepulauan Nias dan tidak ada lagi alasan pemadaman meskipun American Power Rent (APR) Energy telah keluar dari Kepulauan Nias.
“Komisi D juga bersama PT PLN akan melakukan kunjungan kerja ke PT PLN Pusat untuk mendorong agar memperbaiki permasalahan kelistrikan di Sumut,” katanya.
RDP dihadiri Deputi Manager Pengendalian Operasi Sistem PT PLN Wilayah Sumut, Parsaoran Siahaan yang berjanji pada Ramadhan tahun ini tidak akan melakukan pemadaman listrik.
“Kecuali memang ada gangguan yang sangat emergency,” ujarnya.(LMC-02)