

Medan, 8/6 (LintasMedan) – Komisi B DPRD Medan mengaku kecewa dengan kinerja Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Medan Marasutan karena dinilai tak siap memaparkan realisasi serapan anggaran triwulan I APBD 2016.
Terbukti, saat kunjungan kerja (kunker) komisi B ke kantor Disdik, terkait serapan anggaran dan program kerja, Marasutan tak mampu menjawab pertanyaan anggota dewan.
“Saya kecewa dengan kinerja Kadisdik karena tidak mempersiapkan laporan penjelasan realisasi serapan anggaran Triwulan I 2016<‘ kata Hendrik Halomoan Sitompul saat rapat berlangsung.
Awalnya, kata Hendrik pihaknya yakin laporan dimaksud sudah tersedia, sehingga, saat rapat sudah bisa dibahas.
“Surat kami sebelumnya sudah jelas untuk mengetahui sejauhmana realisasi serapan anggaran triwulan I. Jadi kenapa tidak direspon, Kehadiran kami tidak tiba tiba tapi sudah disurati sebelumnya, ” kata Hendrik.
Menurutnya kunjungan Komisi B sangat mendasar terkait realisasi serapan anggaran di Disdik sebesar Rp 1,6 Triliun untuk 2016.
Hendrik mengaku tidak tepat jika anggaran itu nantinya jadi Silpa padahal masih banyak masalah pendidikan yang perlu dibenahi.
Sebagaimanan diketahui, pada tahun 2015 lalu, dari 151 jenis kegiatan di Disdik Kota Medan, terdapat 67 atau sekitar 60 % kegiatan tidak terlaksana termasuk bantuan siswa miskin dan kesejahteraan guru.
Rasa kecewa juga disampaikan M Yusuf S.Ag, karena pembahasan tidak fokus. Sehingga agenda kunker komisi B untuk mengetahui realisasi serapan anggaran triwulan I APBD di Disdik tidak terakomodir.
“Kita bukan mencari kesalahan tapi menjalankan tugas sesuai fungsi sekaligus memberikan masukan yang kita serap dari masyarakat, “ tegas Yusuf.
Keluhan juga disampaikan Wakil Ketua Komisi B Ratna Sitepu terkait program pendistribusian beasiswa dan bantuan baju seragam bagi warga miskin yang dinilai tidak transparan.
Kriteria siswa yang bagaimanan berhak mendapat beasiswa bantuan miskin kerap menjadi masalah di kalangan siswa dan orangtua.
“Kita kecewa tidak dilibatkan, pada hal jauh sebelumnya pada Desember tahun lalu sudah kita minta supaya anggota dewan dilibatkan, tapi nyatanya hingga sekarang tidak terlaksana,” ujar Ratna.(LMC-03)