
Ilustrasi

Medan, 27/6 (LintasMedan) – Kalangan anggota DPRD Sumatera Utara mengecam terjadinya mutasi besar-besaran di jajaran Dinas Pendidikan setempat yang terkesan sarat dengan kepentingan.
“Mutasi besar-besaran di instasi itu juga terkesan rasialis atau tidak menggambarkan etnisitas di daerah ini, sehingga menimbulkan keresahan di kalangan para PNS (Pegawai Negeri Sipil) diinstansi pendidikan itu,” kata anggota Fraksi Golkar DPRD Sumut, Leonard Samosir kepada pers, Senin.
Dia meminta Gubernur Tengku Erry Nuradi segera menegur Plt Kadisdik Sumut terkait persoalan yang diadukan sejumlah PNS di jajaran Disdik Sumut ke gedung wakil rakyat baru-baru ini.
“Mutasi di Disdik Sumut seperi main “sapu bersih” dan hanya etnis tertentu saja yang dimutasi. Ini yang menimbulkan protes kalangan PNS,” ujar anggota Komisi B ini.
Hal senada disampaikan Politisi PDI-P Sarma Hutajulu, yang mengaku tidak anti terhadap mutasi di jajaran Pemprop Sumut jika dilakukan secara obyektif.
“Mutasi yang pernah dijanjikan Gubernur harus memperhatikan seluruh etnis yang ada di daerah ini, bukan hanya menonjolkan satu etnis saja yang akhirnya menimbulkan kecemburuan dan protes dari para PNS di jajaran Disdik Sumut.
Apalagi, kata dia, Kadis Pendidikan saat ini masih berstatus Plt (pelaksana tugas) yang pernah dilarang Gubernur melakukan mutasi.
“Tapi kenapa larangan itu terkesan diabaikan,” ujarnya.
Gubernur Tengku Erry menurut dua wakil rakyat ini dalam suatu kesempatan pernah menegaskan bahwa pengisian pejabat harus menampung semua golongan maupun etnis.
Tapi faktanya, mutasi di Disdik Sumut malah tidak menterjemahkan imbauan tersebut, melainkan “membuang” pejabat yang tidak segolongan dengan petinggi di instansi itu.
“Jadi kita minta Plt Kadisdik Sumut untuk meninjau kembali mutasi yang menimbulkan keresahan para PNS tersebut, karena dikuatirkan akan mengganggu proses penyerahan seluruh SLTA (Sekolah Lanjutan Tingkat Atas) ke Pemprop Sumut,” katanya.
Proses mutasi, kata Sarma sebaiknya dilakukan berdasarkan jenjang karier, bukan atas dasar suka atau tidak suka, karena akan menimbulkan ketidaknyamanan dalam bekerja.(LMC-02)