
Simposium bertajuk "Rebutan Identitas Lapangan Merdeka" di Medan Club, Jumat, (20/5).(Foto:LintasMedan/ist)

Medan, 20/5 (LintasMedan) – Hingga saat ini fungsi Lapangan Merdeka Medan masih terus menjadi perdebatan.
Perdebatan untuk menyamakan perspektif masyarakat tentang fungsi lapangan yang menjadi ikon Kota Medan itu bahkan digelar melalui simposium bertajuk “Rebutan Identitas Lapangan Merdeka” di Medan Club, Jumat.
“Selama ini memang masih terus terjadi perbedaan terhadap fungsi lapangan bersejarah tersebut. Sehingga kita sangat mengapresiasi digelarnya simposium ini sekaligus berharap akan menghasilkan gagasan kreatif dan inovatif dalam rangka melakukan penataan kawasan Lapangan Merdeka ke arah yang lebih baik,” kata Wali Kota Medan Dzulmi Eldin.
Melalui forum tersebut, Eldin mengajak semua yang hadir memberikan pikiran bersifat konstruktif.
Dikatakannya, Pemko Medan pada dasarnya siap mendengarkan dan menindaklanjuti masukan yang dihasilkan dalam forum tersebut.
“Semua gagasan ini tentu bertujuan lebih memperkaya gagasan dalam menyusun rencana tata bangunan dan tata lingkungan kawasan Lapangan Merdeka dan sekitarnya,” katanya.
Apalagi, lanjut Eldin ada ikatan emosional khusus masyarakat Kota Medan dengan eksistensi Lapangan Merdeka, sehingga setiap warga merasa bangga dengan keberadaan ruang terbuka publik tersebut.
Dia mengakui dalam beberapa dasawarsa terakhir Lapangan Merdeka cenderung mengalami transformasi fungsi ruang.
Namun menurut dia itu fenomena yang wajar pada kota metropolitan.
“Kondisi seperti ini terjadi di beberapa kota besar di Indonesia lainnya. Meski demikian fungsi Lapangan merdeka secara keseluruhan masih orisinil dan tetap menjadi alun-alun yang terbuka bagi publik maupun masyarakat Kota Medan,” tuturnya.(LMC-05)