Kota Gaza, 13/5 (LintasMedan) – Jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel ke warga sipil Palestina mencapai 100 orang, termasuk di antaranya wanita hamil dan anak-anak, kata Otoritas Kesehatan Gaza.
Warga palestina di Gaza berduka justru di tengah perayaan Idul Fitri atas meninggalnya orang-orang terkasih dalam gempuran Israel itu.
Mohammad Saad, salah seorang warga Palestina menuturkan serangan udara Israel telah menewaskan sepupunya Reema Saad,31, dan suaminya
Mohammed Telbani, 29, serta dua anak mereka saat berada di apartemen di lingkungan Tel al-Hawa Kota Gaza pada Rabu dini hari. Serangan udara menghantam bangunan tempat tinggal, menghancurkan apartemen mereka.
Reema,sedang hamil empat bulan, dan Zeid yang berusia lima tahun meninggal seketika, dan Mohammed kemudian meninggal di unit perawatan intensif, tetapi tubuh putri mereka, Maryam yang berusia tiga tahun, belum ditemukan sebagaimana dihimpun dari situs tersebut. Dari serangan itu Saad mengatakan keluarganya tidak menerima peringatan apa pun sebelum serangan udara itu.
“Saya sedang berkomunikasi dengan pemadam kebakaran dan kru pertahanan sipil di Gaza untuk membantu kami menemukan Maryam dan mengistirahatkannya serta dimakamkan di dekat ibunya, ” kata Saad.
Keluarganya masih menyembunyikan berita pembunuhan tersebut dari ibu Mohammed Telbani, karena takut dia mungkin menderita serangan jantung.
Sejak Israel melancarkan serangan udara di Jalur Gaza Senin malam, kementerian kesehatan Gaza mengatakan setidaknya 113 orang, termasuk 31 anak-anak, telah tewas, dan 580 lainnya terluka.
Setidaknya tujuh warga Israel termasuk seorang anak telah tewas dalam serangan roket yang diluncurkan oleh kelompok bersenjata di Gaza, yang dipimpin oleh kelompok Palestina, Hamas.
Peningkatan kekerasan terbaru menyusul ketegangan berminggu-minggu di Yerusalem Timur yang diduduki atas sidang pengadilan yang sekarang ditunda terkait dengan pengusiran paksa beberapa keluarga Palestina dari rumah mereka di lingkungan Sheikh Jarrah.
Friksi di kota itu juga menyebar ke kompleks Masjid Al-Aqsa, yang digerebek pasukan Israel selama tiga hari berturut-turut selama minggu terakhir Ramadhan, menembakkan gas air mata dan granat kejut ke arah jamaah di dalam masjid.
Hamas pada hari Senin mengeluarkan ultimatum yang menuntut Israel menarik pasukannya dari kompleks tersebut.
Militer Israel mengatakan sekitar 1.600 roket telah ditembakkan dari Gaza ke berbagai lokasi di Israel sejak Senin.
Juru bicaranya Jonathan Conricus mengatakan bahwa serangan di Gaza akan terus berlanjut.
“Kami punya ground unit yang sudah disiapkan dan sedang dalam berbagai tahapan persiapan ground operation,” ujarnya. Menteri pertahanan Israel, Benny Gantz, menyetujui mobilisasi 9.000 lebih tentara cadangan.(LMC-ALJZ)